Kekerasan yang dilakukan bisa secara fisik dan verbal Moms yang tentu saja bisa melukai fisik dan mental anak.
Karena hal tersebut lah Menteri Nadiem Makarim meminta agar PJJ bisa segera digantikan dengan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) terbatas.
Pasalnya jika tidak sesegera mungkin dilakukan PTM dikhawatirkan semakin banyak anak mendapatkan kekerasan dari orang tua, atau pun keluarganya.
Menurut Firesta Farizal, M.Psi, seorang Psikolog Klinis Anak dan Direktur Klinik Psikologi Mentari Anakku, mengatakan ada berbagai faktor yang bisa membuat orang tua tega melakukan kekerasan pada anaknya selama proses PJJ di rumah.
Baca Juga: Sudah Hampir 2 Tahun Berjalan, Rupanya Ini Tantangan Terbesar yang Dialami Para Guru Selama PJJ
Firesta mengatakan, Pandemi Covid-19 merupakan suatu kondisi yang tidak mudaj untuk dilalui oleh setiap orang terutama orang tua dan anak.
“PJJ ini kan terjadi dimana kita sedang dalam masa pandemi Covid-19 yang sudah 1,5 tahun dijalani. Ada di dalam kondisi pandemi tentu bukan hal yang mudah, baik untuk orang tua, maupun untuk anak,” kata Firesta dalam wawancara bersama Nakita.id, Rabu (25/08/2021).
Firesta juga menjelaskan bahwa banyak sekali faktor yang bisa memicu stress para orang tua di tengah pandemi Covid-19.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR