Nakita.id - Memiliki seorang anak menjadi dambaan banyak pasangan suami dan istri.
Kehadiran momongan di tengah-tengah Moms dan Dads tentu akan menambah suasana hangat di dalam rumah.
Tetapi, ada beberapa pasangan yang mungkin mengalami kesulitan untuk memiliki buah hati, meski telah menjalani program kehamilan selama bertahun-tahun.
Ternyata ada beberapa penyebab yang mengakibatkan pasangan suami-istri sulit untuk mendapatkan momongan.
Salah satunya adalah kondisi kesehatan pada kedua pasangan yang berpengaruh pada keberhasilan saat menjalani program hamil.
Dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, dr. Ivander Utama F.MAS, SpOG, MSc dari RSIA Bunda Jakarta menjelaskan apa saja kondisi kesehatan tersebut.
Menurut Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RSIA Bunda Jakarta, dr. Ivander Utama F.MAS, SpOG, MSc, pasangan suami-istri yang memiliki berat badan berlebih cenderung memiliki waktu yang lebih lama untuk bisa hamil.
Hal itu berbeda jika kedua pasangan memiliki berat badan yang ideal, maka peluang kehamilan menjadi lebih besar.
"Pasutri yang mengalami obesitas itu tiga puluh persen akan sulit hamil bila dibandingkan dengan pasutri yang tidak obesitas," ujar dr. Ivander saat dihubungi secara virtual oleh Nakita.id, Jumat (13/8/2021).
Tidak hanya itu saja, pasangan yang telah didagnosis mengalami endometriosis juga akan memengaruhi peluang kehamilan.
Kondisi tersebut akan mempersulit seorang wanita untuk bisa hamil.
Bahkan, pengobatan dengan cara operasi sekalipun bisa saja mengalami kegagalan.
"Yang kedua adalah, misalnya kondisi-kondisi tertentu seperti endometriosis yang parah, kalaupun sudah operasi, maka ada kemungkinan bisa balik lagi menjadi sampai tujuh puluh persen," sambungnya.
Maka dari itu, penting bagi para pasangan untuk selalu mengonsultasikan kondisi kesehatannya sebelum memutuskan untuk menjalani program hamil.
Jangan terlalu terpaku dengan metode bayi tabung yang dinilai selalu berhasil, sehingga Moms merasa abai dengan kondisi kesehatan.
"Jadi, kita harus hati-hati dengan pra-kondisi sebelum memasuki program hamil, jangan terpaku bahwa dengan mengikuti bayi tabung pasti hamil, enggak, bayi tabung juga banyak yang gagal," ucap dr. Ivander.
Hal yang sama juga berlaku untuk jenis program kehamilan secara alami.
Untuk mengetahui jenis program hamil apa yang tepat, maka sebaiknya kedua pasangan membicarakan hal ini pada dokter kandungan yang dipercaya.
"Kita juga jangan terpaku dengan gambaran program hamil secara natural itu pasti bisa, karena masih muda. Belum tentu juga," pungkas dr. Ivander.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR