Nakita.id - Hari pertama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas telah resmi dimulai.
Dengan dilaksanakannya PTM, tentu menuntut siswa dan tenaga pengajar untuk beradaptasi kembali dengan kondisi yang baru.
Seperti diketahui, sudah hampir dua tahun, peserta didik di seluruh Indonesia melakukan proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Meski ada yang merasa bosan, tak sedikit pula anak yang sudah nyaman dengan pelaksanaan PJJ tersebut.
Tak heran jika kini anak-anak butuh waktu untuk menyesuaikan diri kembali melakukan pembelajaran di sekolah.
Sistem dalam PTM ini pun memiliki sejumlah perbedaan dari kegiatan belajar mengajar sebelumnya.
Jika biasanya anak-anak harus belajar dari pagi sampai siang bahkan sore, kini jam belajar anak dibatasi hingga maksimal 2-3 jam saja.
Selain itu, kapasitas dalam satu kelas juga hanya boleh diisi 50 persen dari keseluruhan jumlah anak.
Meski begitu, para tenaga pengajar mengaku tetap antusias menjalani PTM.
Bahkan, beberapa sekolah juga sudah siap melakukan sistem belajar blended learning.
"Kalau untuk sistem belajar, karena kita masih PTM terbatas belum semua siswa bisa kembali ke sekolah, jadi kita menggunakan sistem belajar blended learning atau bisa dibilang pembelajaran campuran," ujar Mega Puspitaningrum, S.Pd, guru SMK 17 Agustus, Jakarta Selatan, dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Minggu (29/8/2021).
"Blended learning adalah proses belajar tatap muka berpadu dengan e-learning, jadi siswa yang dirumah tetap masih kita layani dengan belajar online tersebut," imbuhnya.
Senada dengan Mega, guru dari SMKF Mandala Tiara Bangsa, Jakarta Timur, Rahayu Miranti, S.Pd, pun mengatakan anak yang bersekolah di rumah tetap bisa mengikuti pelajaran yang ada di sekolah.
"Untuk yang tatap muka, langsung seperti biasa belajar. Namun, sisanya kami menggunakan aplikasi video selama mengajar agar yang di rumah tetap bisa mengikuti pelajaran," kata Miranti, saat dihubungi Nakita.id, Minggu (30/8/2021).
Beberapa sekolah mengatakan sudah sangat siap menerapkan sistem belajar blended learning, salah satunya dari segi alat yang diperlukan.
"Sudah sangat siap," ungkap Mega.
"Insyallah sejauh ini sudah kami siapkan sejak jauh-jauh hari, baik dari tenaga pendidik dan seluruh perlengkapan, dan penerapan sistem ajar," ucap Miranti.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR