"Sementara bagi sebagian orang, penundaan orgasme dapat berlangsung berjam-jam, berhari-hari, berbulan-bulan, atau lebih lama sebelum orgasme tercapai," jelas Manduley.
Oleh karenanya, Manduley mengingatkan teknik ini tidak cocok untuk sebagian orang.
"Pada beberapa orang, terutama mereka yang mengalami gairah tidak konsisten, atau kesulitan ereksi, edging bisa menjadi rumit."
Baca Juga: Siap-siap Buat Pasangan Puas Malam Ini, Makan Selada Sebelum Bercinta Ampuh Dongkrak Gairah Bercinta
"Teknik ini dapat menyebabkan orgasme hilang, gagal orgasme, atau kehilangan mood," sambung Manduley.
Ada beberapa pendapat mengatakan bahwa teknik edging bisa berbahaya bagi penis karena menunda orgasme.
Namun, anggapa tersebut dibantah mentah-mentah oleh Manduley.
"Setiap cairan (air mani) yang diproduksi tetapi tidak dikeluarkan akan diserap kembali dan dipecah sesuai kebutuhan," ujar Manduley.
Manduley juga mengingatkan supaya berduskusi dulu dengan pasangan ketika menerapkan teknik edging.
Jangan mengambil keputusan sendiri karena teknik ini belum tentu cocok untuk pasangan.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR