Nakita.id - Bagi pria, disfungsi seksual bisa mencakup berbagai masalah.
Mulai dari libido rendah, disfungsi ereksi, ejakulasi dini, hingga masalah lainnya.
Beberapa pria sebenarnya menyadari bahwa dirinya mengalami disfungsi seksual, namun kebanyakan enggan membicarakan atau mengobatinya.
Baca Juga: Dads Wajib Tahu, Ternyata Beberapa Makanan Ini Bisa Jadi Penambah Hormon Kesuburan Pria
Melansir dari weilcornell.org, banyak pria yang menunggu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun sebelum memeriksakan diri ke dokter.
Berikut beberapa permasalahan disfungsi seksual yang harus Dads ketahui:
Masalah seksual mungkin menandakan masalah kardiovaskular atau medis lainnya
“Setiap pria yang mengalami perubahan libido, ereksi, atau ejakulasi harus membawa ini ke dokter perawatan primer mereka,” kata Dr Parish.
Masalah apa pun yang berlangsung selama beberapa bulan dapat mengindikasikan masalah medis yang lebih serius yang harus ditangani.
Ejakulasi dini bisa saja dikarenakan efek dari pengobatan, kerusakan syaraf, atau masalah pada saluran kencing.
Penurunan libido bisa jadi tanda diabetes atau ketidakseimbangan hormon.
Masalah dengan ereksi bisa jadi tanda masalah kardiovaskular atau kanker prostat.
Ada hubungan kuat antara fungsi seksual dan kesehatan mental
Masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan penyakit kejiwaan lainnya dapat menyebabkan berbagai jenis gangguan seksual.
“Jelas bahwa ada hubungan kuat antara disfungsi ereksi dan depresi,” tegas Dr. Parish.
“Wanita, di sisi lain, yang mengalami depresi lebih cenderung mengalami penurunan libido. Sangat penting untuk mendiagnosis penyakit kejiwaan terlebih dahulu untuk meningkatkan fungsi seksual,” imbuhnya.
Biasanya, dokter menyarankan untuk mengatasi, mengelola, dan mengurangi kecemasan dan depresi supaya fungsi seksual kembali membaik.
“Ada banyak terapi yang membantu, termasuk perhatian penuh, terapi perilaku kognitif, dan teknik relaksasi untuk membantu seseorang memperbaiki masalahnya,” ” jelas Dr. Parish.
Seiring bertambahnya usia, beberapa perubahan fungsi seksual adalah normal
Beberapa perubahan dalam dorongan seksual, kinerja, dan fungsi normal mengalami perubahan seiring dengan penuaan.
“Seiring bertambahnya usia pria, mereka mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk foreplay atau stimulasi langsung. Jika ini tidak cukup untuk memperbaiki perubahan normal terkait usia dalam fungsi seksual, terapi seks bisa sangat bermanfaat," jelas dokter Parish.
Namun, jika perubahannya dramatis atau sulit untuk diatasi, Dr. Parish menyarankan untuk berbicara dengan tenaga profesional mengenai seks.
“Dokter Anda dapat membantu Anda membedakan perubahan normal dari masalah yang lebih bermasalah, termasuk masalah medis,” katanya.
"Bila perubahan fungsi seksual begitu kontras, jangan menganggap itu adalah perubahan normal yang datang dari bertambahnya usia," imbuhnya.
Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dapat meningkatkan kinerja seksual
Menerapkan gaya hidup sehat adalah kunci untuk meningkatkan gairah dan kualitas dalam berhubungan seksual.
Sistem kardiovaskular, neurologis, hormonal, dan psikologis semua berinteraksi bersama untuk kinerja seksual.
Memperbaiki pola makan, mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat, dan berolahraga secara teratur bisa membuat tubuh sehat.
Bonusnya, kehidupan ranjang yang memanas dan berkualitas.
Source | : | weilcornell.org |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR