Nakita.id - Tahu tidak bahwa masalah tumbuh kembang anak salah satunya bisa dikarenakan penggunaan gadget.
Kalau berbicara dampak buruk dari gadget, maka yang kerap dibahas yaitu ketika anak kecanduan gadget atau bahkan terpapar konten-konten dewasa.
Tetapi ternyata di samping itu, penggunaan gadget juga bisa menyebabkan masalah pada tumbuh kembang anak loh.
Apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti ini, anak-anak jadi lebih sering menggunakan gadget.
Karena mulai dari pembelajaran hingga komunikasi dengan teman dilakukan melalui gadget.
Nah, dalam wawancara Nakita.id bersama psikolog anak Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psikolog menjelaskan bagaiamana gadget bisa memengaruhi tumbuh kembang anak sekaligus cara mengatasinya.
Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psikolog atau yang akrab dipanggil Nina menjelaskan bahwa memang gadget bisa membuat anak mengalami keterlambatan tumbuh kembangnya.
"Sebenarnya gadget itu termasuk kurang stimulasi ketika anak dibiarkan saja dengan gadget bahkan dengan waktu yang lebih banyak dari yang disarankan, maka itu rentan membuat anaknya punya keterlambatan tumbuh kembang," ujar Psikolog yang praktik di Klinik Terpadu Fakultas Psikologi UI Depok.
Nina menjelaskan bahwa setiap usia anak memiliki batas penggunaan gadget atau screen time-nya masing-masing.
Nina menambahkan bahwa sesuai rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indoneisa dan American Academy of Pediatrics (AAP) menjelaskan bahwa anak boleh menggunakan gadget saat sudah berusia 18 bulan ke atas.
Penggunaan gadget pun dimanfaatkan untuk berinteraksi seperti telepon, video call, foto, atau menyetel musik untuk nyanyi bersama keluarga.
Kemudian di atas 18 bulan pun bukan berarti anak jadi bebas menggunakan gadget, tetap ada batasannya.
Nina menjelaskan bahwa anak berusia di atas 2 tahun memiliki batas screen time 1 jam setiap harinya.
"Jadi tidak boleh lebih dari 1 jam dan total 1 jam. Tidak boleh terus-terusan, misalnya 10 menit istirahat, 15 menit istriahat main dulu," jelas Nina.
Penggunaan gadget 1 jam ini diperuntukkan bagi anak berusia 2-6 tahun di luar waktu belajar.
Mengingat di tengah pandemi Covid-19 ini sekolah anak dari rumah, maka penggunaan gadget saat sekolah ini di luar dari batas 1 jam tersebut.
Nina menjelaskan bahwa gadget tersebut bisa dijadikan stimulasi untuk di tengah pandemi seperti ini.
"Stimulasi buat untuk anak di bawah 1,5-2 tahun intinya adalah interaksi sebetulnya dengan orangtua," jelas Nina.
Di lain kesempatan, seorang dokter anak dr. Loysa Ladydi, Sp.A, M.Ked Klin dalam wawancaranya bersama Nakita.id juga menjelaskan bahwa penggunaan gadget memang menjadi penyebab kurangnya stimulasi sehingga tumbuh kembangnya bisa terhambat.
"Screen time penyebab terbanyak anak ke terlambat untuk tumbuh kembangnya," jelas dr. Loysa.
Gift The Superpower of Play Bersama Karakter Terbaru dari Lego Brand, Cataclaws
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR