Nakita.id - Ciri-ciri hamil dengan cairan ketuban sedikit perlu diwasapadai.
Perlu diketahui cairan ketuban menjadi salah satu hal yang penting dalam kehamilan.
Pasalnya cairan ketuban berguna untuk melindungi bayi dan membungkinkan janin tumbuh dan bergerak sepanjang kehamilan.
Tetapi akibat beberapa kondisi, cairan ketuban bisa jadi sedikit.
Baca Juga: Moms Wajib Tahu, Ini Ciri-ciri Hamil dengan Kondisi Preeklampsia yang Patut Diwaspadai
Atau kondisi ini juga disebut dengan oligohidramnion.
Cairan ketuban yang rendah biasanya dikarenakan adanya kebocoran cairan.
Tetapi kebocoran ini terjadi secara spontan dan sangat kecil sehingga sering tidak diketahui.
Di lain kondisi, ada juga penyebab cairan ketuban sedikit lainnya.
Melansir dari whattoexpect.com, penyebab cairan ketuban sedikit bisa dikarenakan adanya masalah ginjal atau saluran kemih bayi.
Hal ini karena cairan ketuban yang rendah menandakan bayi tidak buang air kecil dalam jumlah normal.
Selain itu, cairan ketuban sedikit juga bisa disebabkan tekanan darah tinggi, diabetes, konsumsi obat-obatan tertentu, pertumbuhan janin yang buruk, atau ketuban pecah dini.
Menurunkan cairan ketuban umumnya terjadi pada akhir trimester ketiga.
Kemudian Moms dengan kehamilan lewat waktu juga berisiko kekurangan cairan ketuban.
Dan ketika cairan ketuban sedikit di trimester ketiga, maka bisa berisiko janin mengalami penyempitan tali pusat selama kelahiran.
Tetapi hal ini tidak menutup terjadi cairan ketuban sedikit saat awal kehamilan dan bisa menimbulkan risiko keguguran, kelahiran prematur, cacat lahir, atau lahir mati.
Dengan begitu penting untuk Moms tahu ciri-ciri hamil dengan cairan ketuban sedikit.
Ciri-ciri hamil dengan cairan ketuban sedikit:
1. Rahim berukuran kecil
2. Berat badan saat hamil rendah
3. Detak jantung bayi tiba-tiba menurun
4. Aktivitas janin dalam kandungan menurun secara signifikan
Baca Juga: Ciri-ciri Hamil yang Sehat Ternyata Moms Bisa Mengalami Gangguan Seperti Ini
5. Cairan ketuban bocor dari vagina
Kalau kondisi ini terjadi, umumnya dokter akan menyarankan untuk lebih banyak istirahat dan mengurangi aktivitas fisik serta perbanyak minum air putih.
Kemudian dokter juga bisa melakukan transfusi larutan garam ke rongga lahir dengan kateter untuk menggantikan cairan ketuban yang hilang dan biasanya dilakukan saat persalinan.
Source | : | whattoexpect.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR