Nakita.id - Hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi salah satu penyebab terbanyak seseorang gagal divaksin Covid-19.
Dalam aturan dari Kementerian Kesehatan, orang yang memiliki tekanan darah di atas normal 130/80 tidak disarankan untuk disuntik vaksin Covid-19.
Jika seseorang memiliki tekanan darah tinggi, maka harus menunggu hingga kembali normal lagi untuk bisa divaksin.
Tak hanya itu, hipertensi juga menjadi salah satu komorbid yang berbahaya untuk pasien Covid-19.
Sejak sebelum muncul pandemi Covid-19, hipertensi sendiri sudah jadi momok yang menakutkan bagi penderitanya.
Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2017, sebesar 33,1 persen kematian di Indonesia disebabkan penyakit kardiovaskuler, salah satunya hipertensi.
Jika Moms mengidap hipertensi, dokter akan meresepkan obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
Namun terkadang obat-obatan ini bisa menimbulkan efek samping misalnya mual atau perasaan berdebar.
Moms mungkin ingin mencoba cara-cara herbal atau alami untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
Salah satunya dengan mengonsumsi air belimbing wuluh.
Air belimbing wuluh dipercaya ampuh membantu tekanan darah kembali normal, khususnya pada pasien hipertensi.
Mengutip dari Kompas.com, belimbing wuluh juga bisa melakukan detoks pada tubuh sehingga tubuh terasa lebih 'enteng' dan jadi sehat.
Begini cara membuat air belimbing wuluh untuk menurunkan tekanan darah tinggi:
Bahan:
- 3 buah belimbing wuluh berukuran besar
- 3 gelas air
Cara membuat:
- Potong-potong belimbing wuluh
- Rebus dengan 3 gelas air bersih
- Rebus hingga tersisa 1 gelas saja
Minum air rebusan belimbing wuluh setiap pagi setelah sarapan.
Belimbing wuluh memiliki efek analgesik, meningkatkan pengeluaran empedu, antiradang, dan diuretik.
Efek diuretik dan antiradang adalah dua efek yang bisa menurunkan tekanan darah tinggi agar kembali normal.
Minum air belimbing wuluh seminggu berturut-turut untuk merasakan hasil nyatanya.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR