Nakita.id - Setiap orangtua pasti senang memantau tumbuh kembang anak.
Pasalnya tumbuh kembang anak menjadi salah satu hal yang bisa 'diramal', kira-kira di usia sekian bulan anak sudah bisa melakukan hal ini dan itu.
Ketika sudah memasuki usianya, maka orangtua akan memastikan Si Kecil sudah bisa melakukannya.
Tetapi sayangnya beberapa Moms kerap membandingkan kemampuan anaknya dengan anak orang lain.
Belum lagi ucapan-ucapan kerabat yang menyebutkan 'anak saya umur segini udah bisa ini'.
Ditambah ada teman Si Kecil dengan usia yang sama tetapi sudah bisa melakukan hal yang anak belum bisa.
Seorang psikolog Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psikolog dalam wawancaranya bersama Nakita.id menjelaskan bahwa kapan Moms harus khawatir dan kapan tidak.
Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psikolog atau yang akrab dipanggil Nina menyebutkan bahwa semua orangtua harus memahami rentang usia dalam tumbuh kembang anak.
"Sebenarnya harusnya semua orang memahami range tumbuh kembang ini. Mana range yang dianggap normal dan mana range yang kelewat," jelas Nina.
Artinya Moms harus paham Si Kecil bisa berjalan di rentang usia berapa hingga berapa tahun.
Ketika ada anak seusia sudah bisa dan Si Kecil belum bisa tetapi masih dalam rentang usianya, maka Moms tidak perlu khawatir.
Baca Juga: Inilah Deretan Mitos Tumbuh Kembang Anak yang Paling Sering Dipercaya, Dokter Ungkap Faktanya
Dan ketika hal ini terjadi daripada membanding-bandingkan, Nina lebih menyarankan Moms untuk meningkatkan rasa percaya diri.
"Jadi intinya orangtuanya bagaimana nih PD atau enggak anak saya pasti bisa," ujar Nina.
Dan tentunya tak sekadar percaya diri bahwa Si Kecil pasti bisa, tetapi juga perlu melakukan stimulasi yang lebih intens.
Lalu kapan harus khawatir pada kemampuan anak yang tak kunjung terlihat?
Contohnya, anak seharusnya mengucapkan kata pertamanya di usia 1 tahun.
Tetapi ketika anak sudah memasuki usia 1,5 tahun tetapi belum ada 1 kata pun yang diucapkan, maka ini sebagai tanda keterlambatan.
Contoh lainnya, misalnya Si Kecil sudah berusia di atas 14 bulan tetapi masih sangat sering memasukkan mainan ke mulutnya, ini juga jadi tanda keterlambatannya.
Kemudian usia 9 bulan Si Kecil belum sama sekali babbling atau mengoceh juga perlu menjadi kekhawatiran.
Dan ketika Moms menyadari ada kemampuan yang terlewat pada rentang usianya, maka waktunya Moms khawatir dan mencari bantuan.
"Bukannya kejar-kejaran biarin saja deh anak lain sudah bisa anak saya belum bisa. Bukan begitu tapi anak ini memang harus dibantu," ujar Nina.
Tetapi kalau memang masih dalam rentang usia, maka orangtua hanya perlu meningkatkan rasa percaya diri dan stimulasi.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR