Nakita.id - Moms wajib tahu ciri-ciri anak mengalami keterlambatan tumbuh kembang.
Ketika tumbuh kembang anak mengalami keterlambatan, janganlah Moms menyepelekan dan menganggapnya Si Kecil pasti bisa nantinya.
Tumbuh kembang yang terlambat dan tidak mendapatkan bantuan, bisa menimbulkan dampak hingga masa depannya.
Baca Juga: Ketahui Makanan-makanan yang Berguna Untuk Tumbuh Kembang Anak Agar Tidak Alami Keterlambatan
Ketika tumbuh kembang anak terlambat, memungkinkan ketika dewasa Si Kecil akan mengalami masalah kognitifnya.
Tentu saja sebagai orangtua, Moms dan Dads inginnya Si Kecil tumbuh serta berkembang dengan baik.
Dalam wawancaranya bersama Nakita.id, seorang dokter anak dr. Loysa Ladydi SpA MKed Klin menjelaskan ciri-ciri anak yang alami keterlambatan tumbuh kembang.
Pertama-tama perlu Moms pahai bahwa tumbuh dan kembang merupakan 2 hal yang berbeda.
Jadi untuk mengetahui ciri-ciri anak yang alami keterlambatan, maka perlu dilihat dari pertumbuhan dan perkembangannya.
Ciri pertumbuhan anak yang terlambat
Pertumbuhan artinya Moms perlu melihat apakah ada hambatan dalam kenaikan berat badan, lingkar kepala, dan panjang badannya.
Untuk memantau hal ini, Moms bisa berpacuan terhadap buku KIA atau buku Kesehatan Ibu dan Anak.
Baca Juga: Inilah Deretan Mitos Tumbuh Kembang Anak yang Paling Sering Dipercaya, Dokter Ungkap Faktanya
Buku KIA ini biasanya akan diberikan sejak Moms baru kontrol kehamilan atau melahirkan oleh puskesmas, bidan, atau rumah sakit.
"Di situ ada jelas sekali bagaimana kurva berat badannya naik apa enggak, panjang badannya naik apa enggak, lingkar kepalanya bertambah apa enggak," jelas dr. Loysa.
"Misalnya kita lihat anak usia 5 bulan tapi berat badannya cuma 5 kg, terlambat enggak? Ya terlambat, pertumbuhannya terlambat," lanjut dokter yang praktik di RS Almah Tanjung Pandan, Belitung.
Ciri perkembangan anak yang terlambat
Ciri perkembangan anak yang terlambat yaitu perlu dilihat dari 4 aspek perkembangan yaitu motorik kasar, motorik halus, bahasa, dan hubungan sosial.
dr. Loysa menyebutkan bahwa ada tanda hati-hati atau garis merah untuk perkembangan anak.
"Kalo anak dikatakan terlambat ngomong misalnya kita punya batasan. Sampai usia 1 tahun dia diem terus, belum ada ngoceh-ngoceh, dia diam terus nggak ada suara satu pun kita harus sudah mulai hati-hati,"
"Kemudian untuk bicara harus udah bisa ngomong Mama Papa di usia 9 bulan tapi ternyata di usia 1,5 tahun belum bisa apa-apa. Kita bisa lihat dia keterlambatan bicara," jelas dokter yang juga praktik di RS Bakti Timah Tanjung Pandan, Belitung.
Tetapi dr. Loysa mengingatkan bahwa Moms tidak bisa membandingkan anak satu dengan lainnya perihal perkembangannya.
"Sebenarnya tidak bisa disamaratakan (perkembangan anak) karena balik lagi anaknya lahir prematur nghak? Anaknya lahir cukup bulan enggak? Ibunya bagaimana waktu hamil?" jelas dr. Loysa.
Nah, ini semua perlu dilakukan pemeriksaan oleh dokter anak melalui pemeriksaan denver.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR