Namun di Indonesia angkanya cukup banyak yakni 1 dari 40-400 kehamilan.
Memang, tidak semua hamil anggur tanpa pertumbuhan janin, dalam persentase kecil, hamil anggur bisa juga disertai pertumbuhan janin.
Keadaan ini disebut hamil anggur parsial, dimana janin yang tumbuh umumnya disertai kelainan atau cacat.
Hamil anggur ini tidak bisa dibiarkan, harus segera mendapat tindakan.
Hamil anggur merupakan kehamilan bersifat abnormal sehingga harus segera dikeluarkan dari kandungan.
Bila tidak, hamil anggur bisa menyebabkan komplikasi, antara lain perdarahan, infeksi dan kanker.
Lalu perempuan dengan ciri seperti apa yang berisiko tinggi mengalami kehamilan anggur?
1. Perempuan yang berasal dari Meksiko, Asia Tenggara (termasuk Indonesia), dan Filipina.
2. Perempuan kulit putih di Amerika Serikat berisiko lebih tinggi daripada wanita kulit hitam.
3. Perempuan berusia di atas 40 tahun.
4. Perempuan yang pernah mengalami kehamilan mola sebelumnya.
5. Perempuan dengan riwayat keguguran.
Solusi kehamilan seperti ini, Moms harus rajin-rajin konsul ke dokter sesuai yang dianjurkan.
Sehingga saat dokter mendeteksi adanya kehamilan Mola, Moms bisa segera mendapatkan penanganan terbaik secara medis.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR