Nakita.id - Celana dalam merulakan hal wajib yang harus diperhatikan setiap orang, terutama kaum wanita.
Kebanyakan orang mungkin menganggap bahwa celana dalam merupakan hal yang sepele dan asal memilih saja.
Padahal, penggunaan celana dalam yang salah bisa datangkan bahaya tersendiri bagi kesehatan reproduksi Moms.
Memakai dan memilih celana dalam tentu tidak boleh sembarangan, Moms harus tahu cara terbaiknya.
Bahkan, saking dianggap sepelenya, banyak sekali orang yang tidak rajin mengganti celana dalamnya.
Padahal, celana dalam sendiri harus rutin diganti dua kali sehari.
Para ahli juga menganjurkan apabila celana dalam sudah terasa lembap karena terkena air sehabis buang air kecil sebaiknya segera diganti.
Pasalnya, celana dalam yang lembap bisa menjadi tempat bersarangnya jamur dan membahayakan alat reproduksi Moms dan Dads.
Asal tahu saja, infeksi pada vagina disebabkan oleh mikroba, seperti bakteri dan jamur.
Baca Juga: Salah-salah Bisa Berakibat Fatal, Begini Cara Tepat Memakai Pembalut dan Celana Dalam Usai Keguguran
Jika tidak diobati dengan benar, maka dapat menyebabkan sejumlah masalah.
Mulai dari infeksi saluran kemih hingga penyakit mematikan, seperti kanker rahim.
Selain kesalahan di atas, ada juga kesalahan lain yang sering kali dilakukan banyak orang ketika menggunakan celana dalam.
Kesalahan tersebut adalah menggunakan celana dalam yang tidak sesuai, misalnya yang terdapat hiasan renda.
Memakai pakaian dalam yang terbuat dari kain seperti renda dan satin juga dapat menyebabkan infeksi karena dapat mengiritasi kulit sensitif pada vagina.
Maka dari itu, pilih bahan yang nyaman, seperti katun untuk celana dalam sehari-hari.
Dengan bahan katun tersebut, Moms bisa lebih nyaman ketika bergerak.
Selain itu, bahan katun juga bisa lebih menyerap keringat.
Sehingga, tidak menyebabkan vagina Moms gatal, keputihan, dan berjamur.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR