Hiperaktif disebabkan karena adanya kerusakan kecil pada sistem saraf pusat dan otak sehingga rentang konsentrasi anak menjadi pendek dan sulit dikendalikan.
Biasanya anak hiperaktif hanya dapat fokus selama kurang lebih 5 menit. Oleh karena itu, ia terbiasa melakukan segala sesuatu secara impulsif.
Gangguan ini kerap pula disebut dengan Attention Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD).
Anak hiperaktif juga cenderung memiliki sikap menentang atau membangkang.
Ia juga kerap kali merusakan barang-barang yang ada disekitarnya.
BACA JUGA: Agar Anak Sukses, Ini yang Wajib Moms Lakukan Terhadap Cita-citanya!
Ciri-ciri yang kerap kali terlihat dari anak hiperaktif adalah sikapnya yang tak pernah lelah.
Biasanya hal ini terlihat dari kebiasaannya untuk berlarian sepanjang hari dan tanpa tujuan.
Ia juga tipe anak yang tidak sabaran dan cukup usil.
Bisa saja tiba-tiba ia mengambil barang yang bukan miliknya meski barang itu sedang dipegang atau dimainkan oleh orang lainnya.
Anak hiperaktif biasanya tumbuh sebagai anak yang memiliki intelektualitas yang rendah.
Meski begitu, tak menutup kemungkinan pula jika ada anak hiperaktif yang terlahir sebagai anak yang cerdas.
Sebab sejumlah ahli menyatakan bahwa intelektualitas anak juga dapat dipengaruhi oleh genetik orangtuanya.
BACA JUGA: Duh! Puluhan Bayi Kembar Dipisahkan Sejak Lahir Demi Sebuah Eksperimen
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR