Sebab, bisa meningkatkan risiko bayi terkena pneumonia atau konjungtivitis bila dilahirkan melalui pervaginam.
Melansir Parenting First Cry, klamidia jadi salah satu penyakit yang perlu diwaspadai karena banyak pengidapnya tak menyadari keberadaan penyakit tersebut.
Sebab, klamidia seringkali tidak menujukkan gejala yang jelas.
Bakteri klamidia bisa memasuki saluran reproduksi, saluran tuba, atau rahim, yang menyebabkan peradangan dan jaringan parut.
Baca Juga: Benarkah Berat Badan Berlebih Jadi Salah Satu Penyebab Infertilitas? Ini Faktanya
Klamidia dapat menyebabkan nyeri kronis, kehamilan ektopik , atau juga meningkatkan kemungkinan menjadi tidak subur.
Penelitian mendapati bahwa 70 persen wanita dan 50 persen pria tidak menunjukkan gejala klamidia apa pun.
Banyak yang justru salah mengartikan klamidia sebagai infeksi pada serviks atau uretra.
Salah satu ciri klamidia diantaranta mengalami nyeri saat berhubungan seksual.
Source | : | Parenting First Cry |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR