Nakita.id - Morning sickness merupakan salah satu ciri-ciri hamil yang kerap dialami oleh banyak perempuan.
Kondisi ini merupakan perasaan mual dan ingin muntah pada ibu hamil.
Biasanya, morning sickness muncul ketika awal kehamilan dan biasanya membaik seiring dengan bertambahnya usia kandungan.
Tapi, tidak sedikit juga perempuan mengalami morning sickness dalam waktu lebih lama.
Penyebab morning sickness sendiri adalah peningkatan kadar hormon estrogen dan HCG (human chorionic gonadotrophine) dalam serum darah ibu.
Kabar baiknya, morning sickness menjadi salah satu tanda kehamilan sehat.
Dan lagi, kondisi tersebut tidak membahayakan janin di dalam kandungan.
Agar Moms lebih paham tentang morning sickness, berikut ulasan tentang faktor penyebabnya dan cara meredakannya agar tidak semakin parah.
- Penyebab morning sickness atau mual muntah saat kehamilan.
Adapun penyebab mual dan muntah saat hamil, bisa karena beban psikologis yang berat, bisa pula lantaran ari-ari menempel terlalu dalam sehingga menimbulkan reaksi imunologis.
Tak hanya itu, pada kehamilan anggur atau kembar, mual dan muntah saat hamil juga bisa lebih hebat.
Hal ini mungkin karena reaksi hormonalnya lebih besar dibanding kehamilan biasa.
- Cara mengatasi morning sickness atau mudah muntah saat kehamilan.
Bila telah terjadi hiperemesis gravidarum (mual dan muntah berlebihan) ibu hamil harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Dengan pasokan cairan dan obat-obatan yang diperoleh melalui infus, perbaikan pada fungsi organ dan tubuh pada ibu hamil bisa dilakukan.
Setelah keadaan umum ibu baik dan stabil, dapat dilakukan pemeriksaan USG untuk menilai keadaan kehamilannya.
Lamanya perawatan tergantung dari kecepatan pulihnya kondisi ibu hamil, biasanya ibu dirawat 3-5 hari.
Di samping pengobatan medis, juga dilakukan terapi psikologik untuk mengatasi mua dan muntah saat hamil.
Baca Juga: Perubahan Tubuh Menjadi Ciri-ciri Hamil Muda, Berikut Tanda yang Sering Tidak Ibu Hamil Sadari
Perlu diyakinkan kepada ibu hamil bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan.
Kurangi pekerjaan serta hilangkan masalah dan konflik.
Misal, kehamilan yang tak diinginkan atau ada masalah dengan orang-orang disekitar ibu hamil atau ada masalah berat dalam pekerjaan kantor.
Source | : | Healthline,Nakita.ID |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR