“Pemberian vaksin secara simultan atau dalam satu waktu diberikan vaksin lebih dari satu kali, itu tidak masalah. Tapi memang ada vaksin yang harus diberikan dengan jeda,” kata Arifianto.
Perlu diketahui, vaksin terdapat beberapa kategori, vaksin hidup dan vaksin mati.
Vaksin hidup yakni yang dibuat dengan cara melemahkan virus atau bakteri hidup di laboratorium. Virus dan bakteri tersebut akan tumbuh di dalam tubuh manusia untuk merangsang respon imun.
Adapun vaksin mati yaitu kebalikan dari vaksin hidup.
Virus dan bakteri telah dimatikan di laboratorium menggunakan bahan kimia tertentu.
“Vaksin MR (Measles Rubella) itu vaksin hidup, jadi harus dijeda 4 minggu. Kalau vaksin mati seperti difteri tidak harus seperti itu,” jelas Arifianto.
BACA JUGA: Tips Hadapi Perubahan Tubuh Saat Hamil, Bumil Wajib Baca!
Selain jenis yang hidup dan mati, menurut Arifianto vaksin dapat dibedakan dari kecepatan efektivitasnya.
“Ada (vaksin) yang sekali diberikan dan anak kebal seumur hidup. Ada pula vaksin yang harus diberikan berkali-kali untuk membuat tubuh anak kebal,” ujarnya.
Arifianto memberikan contoh vaksin difteri.
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR