Nakita.id - Bawang bombai menjadi bumbu andalan untuk meningkatkan kualitas masakan.
Sebagai rempah penyedap maka tak heran jika bawang bombai tak kalah dengan bawang merah dan bawang putih.
Makanan tumisan dan masakan lainnya menjadi lebih sedap dengan tambahan bawang bombai.
Harganya yang relatif terjangkau dan mudah didapatkan membuat bawang bombai banyak dicari.
Banyak sebagian orang lebih memilih bawang bombai sebagai tambahan karena kandungan nutrisinya yang melimpah.
Bahkan, bawang bombai dipercaya bisa memberi manfaat baik bagi kesehatan dalam tubuh.
Melansir bbcgoodfood inilah manfaat yang didapatkan tubuh jika mengonsumsi bawang bombai secara rutin.
Kaya akan antioksidan
Bawang bombay merupakan tanaman flavonoid yang memiliki efek antioksidan dan anti inflamasi.
Pada waktunya, jika dikonsumsi secara teratur dan dalam jumlah yang cukup, senyawa ini dapat melindungi tubuh dari beberapa penyakit kronis seperti kanker dan juga diabetes.
Faktanya bawang bombay mengandung lebih dari 25 flavonoid terbanyak yang dibutuhkan oleh tubuh.
Kandungan belerang dalam bawang bombay telah terbukti melindungi terhadap penyakit kanker.
Mendukung kesehatan jantung
Salah satung flavonoid dalam bawang, yaitu quercetin memiliki antioksidan pelindung dan efek anti inflamasi yang diperkirakan baik untuk kesehatan jantung.
Sebuah studi menunjukan jika makan bawang bombay dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung dengan menurunkan tekanan darah, mengelola kadar kolestrol dan mengurangi peradangan.
Menjaga kesehatan tulang
Memasukkan bawang bombay ke dalam menu harian sering dikaitkan dengan peningkatan kepadatan tulang.
Itu dikarenakan sifat antioksidan dalam bawang bombay yang bisa mengurangi stres oksidatif dan terlihat mengurangi pengeroposan tulang.
Sebuah studi lebih lanjjutt pada wanita paruh baya menunjukan dengan mengonsumsi jus bawang bombay ampuh mengurangi keropos tulang dan meningkatkan kepadatan tulang.
Mendukung kesehatan usus
Bawang bombay kaya akan serat, yang malah dibutuhkan untuk menjaga kesehatan usus.
Meskipun tidak dapat mencera serat, prebiotik, bakteri yang hidup di usus mampu menggunakannya sebagai bahan bakar untuk meningkatkan jumlah bakteri sehingga menghasilkan produk sampingan yang disebut asam lemak rantai pendek (SCFA).
Penelitian menunjukan bahwa SCFA ini penting untuk menjaga kesehatan dan integritas usus guna mendukung kekebalan dan pencernaan dalam tubuh.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | bbcgoodfood |
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR