Nakita.id - #FamilyQuality bermain bersama anak memang penting untuk dilakukan para orangtua.
Dengan bermain bersama, Si Kecil akan merasakan kedekatan ikatan batin dengan Moms juga Dads.
Salah satu permainan yang disukai oleh banyak anak adalah cilukba.
Mungkin saat Moms masih kecil hingga menjadi orangtua, permainan ini sudah turun temurun diterapkan bersama anak.
Meski terlihat sederhana, bermain cilukba bersama anak ternyata memiliki banyak manfaat untuk tumbuh kembangnya, lo.
Melansir dari Parenting First Cry, inilah yang akan didapatkan jika Moms dan Dads bermain cilukba bersama anak.
Mempermudah anak mengenali dirinya
Si Kecil mungkin membutuhkan waktu untuk bisa mengidentifikasi dirinya.
Hal ini semakin tercermin ketika ia mulai melihat perbedaan, persamaan, tindakan, dan reaksi dari orang lain.
Dengan bermain cilukba bersama Moms dan juga Dads ini.
Baca Juga: Wajib Dicoba Nih! Beberapa Permainan yang Bisa Meningkatkan #Family Quality Antara Orangtua dan Anak
Melatih pola kebiasaan
Saat sedang bermain cilukba bersama Si Kecil, Moms pasti akan terus melakukan gerakannya berulang-ulang.
Karena tingkah laku berulang dengan menutup wajah saat mengatakan 'ciluk' dan membuka kembali saat mengucapkan 'ba', ini akan melatih anak untuk mengenal pola dan juga kebiasaan.
Hal ini bisa dilihat ketika ia sudah tersenyum saat Moms mulai menutup mata untuk memulai permainan cilukba.
Dengan permainan sederhana seperti ini, Moms bsa melihat kepintaran anak untuk mengenal pola.
Maka, tak ada salahnya untuk mulai mencoba permainan cilukba bersama anak.
Realisasi kehadiran
Bermain cilukba bersama anak menambah kedekatan ikatan antara Moms juga Si Kecil.
Anak akan merasakan kebahagian, kehangatan, dan juga rasa aman saat bermain cilukba.
Dengan begitu, Si Kecil merasakan kedekatan dan kehadiran Moms juga Dads disisinya.
Interaksi yang intens antara orangtua dan anak bisa memudahkan anak juga untuk belajar berbicara dan meningkatkan komunikasi Si Kecil.
Mengembangkan kemampuan kognitif
Ketika bermain cilukba, mungkin anak merasa keheranan karena melihat orangtua mereka hilang.
Namun, perasaan itu akan hilang sendirinya ketika Si Kecil menyadari bahwa orangtuanya tidak hilang selamanya.
Permainan ini mengajarkan mengenai objek permanen, seperi memberikan pemahaman bahwa objek tetap ada meskipun anak tidak bisa melihat, mendengar, atau menyentuhnya.
Dengan munculnya objek permanen ini, dapat meningkatkan tonggak perkembangan kognitif pada anak.
Source | : | Parenting First Cry |
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR