Nakita.id - Meskipun sudah mengetahui Hari Perkiraan Lahir (HPL) dari dokter kandungan.
Beberapa ibu hamil punya kemungkinan untuk mengalami persalinan yang terlambat atau lewat dari tanggal HPL.
Kemudian, Moms akan diserang dengan pertanyaan-pertanyaan dari keluarga atau teman mengenai Si Kecil yang belum juga lahir.
Pasalnya, ucapan mereka kadang membuat kita kurang nyaman atau bahkan menyinggung perasaan.
Baca Juga: Faktor Hormon Memicu Ibu di Atas 35 Tahun Terlambat Melahirkan
Melansir dari Very Well Family, berikut ini hal-hal yang sebaiknya tidak ditanyakan pada ibu hamil.
1. Kapan sih tanggal perkiraan lahirnya?
Moms tentunya sedih saat mendengar pertanyaan ini. Pasalnya, tak ada yang bisa dilakukan jika Si Kecil memang terlambat lahir.
Tanggal perkiraan lahir atau due date sebetulnya tidak selalu akurat, bahkan bisa saja meleset dari prediksi dokter.
Oleh karena itu, tidak bisa dijadikan patokan kapan Moms akan melakukan persalinan.
2. Kok belum lahir ya? Padahal perutnya sudah besar, lo!
Ukuran atau bentuk perut ibu hamil tidak ada hubungannya dengan kapan bayi akan lahir.
Besar atau kecilnya bentuk perut dipengaruhi oleh posisi bayi dan tipe tubuh Moms.
3. Jangan-jangan anaknya kembar?
Padahal, sebentar lagi mau melahirkan, tapi Moms malah disuruh cek kandungan lagi, karena siapa tahu bayinya kembar?
Akhirnya, kita hanya bisa mengelus dada saat mendengar pertanyaan ini.
Kalau memang kembar, pastinya dokter sudah menginformasikan hal ini sejak jauh-jauh hari, saat Moms melakukan USG.
4. Sudah coba induksi alami belum?
Selain ditanya macam-macam, Moms juga akan diberi saran oleh keluarga atau sahabat yang pernah mengalami kelahiran terlambat.
Misalnya, tentang metode induksi alami untuk merangsang kontraksi biar cepat melahirkan.
Sebaiknya, Moms tidak menerima mentah-mentah semuai informasi tersebut, jika belum terbukti secara ilmiah.
5. Jangan duduk di situ, nanti ketubannya pecah!
Aduh, memang ada saja orang di sekitar kita yang masih percaya mitos atau pepatah lama.
Padahal, ketuban tidak akan pecah sampai akhirnya Moms siap dan waktunya tepat untuk melahirkan.
6. Bukankah plasenta ada tanggal kadaluarsanya?
Jangan khawatir Moms, plasenta tidak memiliki waktu kadaluarsa.
Apabila kehamilan melampaui waktu 40 minggu menjadi 41 minggu, Moms akan disarankan untuk melakukan tes Profil Biofisik (BPP) dan tes non-stres.
Baca Juga: Lakukan Ini Jika Tanggal Persalinan Moms Melewati HPL, Jangan Panik!
Setelah melakukan tes ini, Moms akan diberitahu bahwa janin dalam keadaan baik, begitupun plasentanya.
7. Dulu waktu saya hamil, enggak pernah begitu, lo!
Moms sepertinya akan sering mendengar cerita-cerita dari ibu hamil lainnya yang pernah terlambat melahirkan.
Hal ini tentunya bagus, jika mereka bisa menghilangkan kekhawatiran Moms.
Namun, jika cerita tersebut malah bikin kita semakin panik dan takut sebaiknya hiraukan saja, ya!
Dua Resep Spesial ala Anchor yang Wajib Dicoba, Meracik Keajaiban Momen Liburan Bersama Keluarga
Source | : | Very Well Family |
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR