Dalam peliputan khusus yang dilakukan Nakita.id pada kali ini dengan tema 'Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi' Kepala BKKBN sekaligus Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan yakni Dr. (H.C). dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) membenarkan bahwa pada awal Pandemi Covid-19 memang terjadi penurunan pelayanan KB di rumah sakit dan di luar rumah sakit.
Namun dr. Hasto menjelaskan sebelum ada Pandemi pelayanan KB di rumah sakit memang sudah ada penurunan karena adanya penerapan rujukan berjenjang.
"Di awal pandemi memang ada penurunan baik yang di rumah sakit maupun yang di luar rumah sakit. Sebelum pandemi juga sudah ada penurunan karena ada aturan dari rumah sakit tentang rujukan berjenjang sehingga pemasangan alat kontrasepsi tidak harus di rumah sakit," kata dr. Hasto dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Rabu (08/09/2021).
Baca Juga: Tidak Menstruasi Selama Minum Pil KB Bisakah Jadi Ciri-ciri Hamil? Ini Penjelasannya
Karena adanya penerapan rujukan berjenjang tersebut rumah sakit tipe A tidak diperkenankan melakukan pelayanan alat kontrasepsi.
"Contoh misalkan pasang susuk itu tidak harus di rumah sakit cukup di klinik aja sehingga di rumah sakit itu dengan aturan BPJS dan sebagainya diatur, rumah sakit tipe A tidak boleh lagi melayani pasang susuk, pasang IUD, bahkan seterilisasi itu rumah sakit tipe A tidak boleh, yang dibolehkan ya rumah sakit tipe C," tambahnya.
Karena rumah sakit tipe A, dan B tidak bisa melayanani pemasangan kontrasepsi maka angka pemasangan KB sebelum Pandemi Covid-19 pun memang sudah menurun.
Kaerena untuk pemasangan susuk, IUD, bisa dilakukan di puskesmas atau klinik-klinik terdekat saja.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR