Kemudian adanya Pandemi juga membuat pelayanan KB semakin menurun.
"Keduanya juga disebabkan karena pandemi, orang jadi takut untuk datang ke rumah sakit, kalau dulu dokter dan bidan melayani dalam jumlah yang besar tentu kini jumlahnya sudah tidak seperti dulu," ungkap dr. Hasto.
Kepala BKKBN tersebut menyimpulkan pelayanan KB sendiri bisa menurun bukan hanya karena adanya Pandemi kemudian orang takut datang ke rumah sakit namun juga karena adanya regulasi tadi.
"Kalau kita bandingkan di tahun 2019 pelayanan laporan dari rumah sakit bisa 1.235.059 angkanya, tapi di tahun 2020 menjadi 1.039.327, nah ini kan ada penurunan antara 2019 dan 2020 itu penurunan karena pandemi dan juga regulasi," jelasnya.
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Benarkah Konsumsi Pil KB Membuat Moms Jadi Susah Hamil?
Meski begitu, BKKBN pun berusaha mencari jalan keluar dengan membesarkan klinik-klinik agar bisa memberikan pelayanan pemasangan alat kontrasepsi.
"Tapi BKKBN berusaha mengkompensasi dengan cara pelayanan di luar rumah sakit kita besarkan yang di klinik-klinik," pungkas dr. Hasto.
Sebagian besar alat kontrasepsi pun sudah bisa dipasang di bidan, sehingga Moms tidak perlu ragu apalagi takut.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR