Nakita.id - Kayu manis jadi salah satu rempah yang banyak dimanfaatkan masyarakat Tanah Air.
Tak hanya sebagai bumbu masakan, kayu manis juga dimanfaatkan di bidang kesehatan.
Melansir Healthline, kayu manis ternyata bisa digunakan sebagai obat sakit gigi.
Kayu manis memiliki efek anti bakteri yang bisa melawan bakteri Streptococcus mutans, penyebab umum gigi berlubang.
Bakteri Streptococcus mutans juga jadi penyebab kerusakan gigi dan erosi email gigi.
Kandungan Cinnamaldehyde lah yang berperan dalam membunuh bakteri dalam gigi.
Senyawa ini melawan bakteri dengan cara merusak dinding selnya dan mencegah pembelahan sel, sehingga menghambat pertumbuhan bakteri.
Kayu manis juga kaya antioksidan yang bisa menangkal radikal bebas.
Kayu manis juga memiliki sifat anti jamur.
Kandungan cinnamaldehyde tak hanya efektif melawan bakeri, namun juga efektif melawan jamur.
Efek anti jamur kayu manis ini bisa melawan strain dari genus Candida ragi.
Strain Candida adalah penyebab umum infeksi jamur seperti sariawan di mulut dan tenggorokan.
Candida juga bisa menyebabkan terbentuknya plak dan penyakit gusi sehingga bisa menyebabkan sakit gigi.
Sebenarnya, normal bagi manusia memiliki Candidia pada kulit dan tubuh.
Namun, pertumbuhan berlebih Candidia bisa menyebabkan sistem kekebalan tubuh terganggu.
Sifat anti inflamasi pada kayu manis juga bisa membantu meredakan sakit gigi.
Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa mengonsumsi kapsul bubuk kayu manis setiap hari selama 2 bulan bisa mengurangi peradangan dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi kayu manis.
Cara menggunakan kayu manis untuk mengobati sakit gigi sangat mudah.
Dalam pengobatan tradisonal, kayu manis bisa langsung dioleskan ke area gigi yang sakit.
Sebagian orang mengunyah kayu manis kemudian membilasnya menggunakan air kayu manis.
Bila ingin memiliki obat sakit gigi yang memiliki rasa lezat, Moms bisa menambahkan madu.
Mula-mula Moms perlu mencampurkan kayu manis bubuk dengan madu.
Aduk merata sampai adonan berbentuk seperti pasta.
Kemudian oleskan ke area gigi yang sakit.
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR