Nakita.id - Saat bertengkar dengan Dads, apakah Moms lebih memilih untuk menghindar dan mendiamkannya?
Tindakan seperti ini dikenal dengan istilah silent treatment atau memberi perlakuan diam.
Saat melakukan silent treatment, biasanya seseorang menolak untuk bicara dengan pasangannya.
Bahkan, menghindari kontak mata selama berhari-hari.
Baca Juga: #FamilyQuality: Di Rumah Aja Bikin Stres Sampai Menimbulkan Pertengkaran? Begini Cara Mencegahnya
Melalui aksi ini, seseorang ingin menegaskan kontrolnya atas hubungan.
Meski sebetulnya, dia ingin pasangannya merasa bersalah dan minta maaf.
Namun, silent treatment ternyata tidak sehat dan dapat membahayakan hubungan pernikahan lo, Moms.
Melansir dari Lifehack, ternyata ini hal yang akan terjadi jika Moms melakukan silent treatment saat terjadi konflik rumah tangga.
1. Menyebabkan trauma emosional
Saat dirinya merasa diabaikan, seseorang akan mengalami depresi, marah, frustrasi, gelisah, kesepian, atau putus asa.
Dia juga mulai mempertanyakan posisinya dalam hubungan pernikahan ini karena sudah tidak dihargai lagi oleh pasangannya.
2. Memicu berbagai penyakit serius
Ada bagian dari otak kita yang dirancang khusus untuk mendeteksi rasa sakit, yakni korteks cingulate anterior.
Bagian ini aktif ketika seseorang menerima silent treatment yang terjadi terus-menerus.
Ketika seseorang merasa diabaikan, otak akan memberi tahu bahwa mereka mengalami sakit fisik.
Gejalanya dapat berupa sakit kepala, diare, sembelit, sakit perut, insomnia, kecemasan dan mudah lelah.
Kondisi ini lama kelamaan bisa menyebabkan risiko kesehatan yang lebih serius, seperti gangguan makan, diabetes, tekanan darah tinggi.
Bahkan, penyakit jantung, pembekuan darah, disfungsi ereksi, hingga kanker.
3. Terjadi perubahan perilaku pada pasangan
Setelah mendapatkan silent treatment, seseorang akan lebih sering meragukan diri sendiri, serta mulai mengubah kepribadiannya seperti orang lain.
Hal ini lantaran ia berpikir bahwa pasangannya membenci semua yang ada pada dirinya.
4. Konflik tidak akan pernah terselesaikan
Saat terjadi konflik, Moms dan Dads mungkin berpikir bahwa memberi perlakuan diam merupakan solusi untuk menyelesaikan masalah.
Padahal, untuk mengatasi konflik pasangan harus bisa menemukan cara berkomunikasi yang sehat.
Baca Juga: Alasan Mengapa Konflik Rumah Tangga Dapat Memperburuk Kesehatan
Cobalah untuk introspeksi diri dan berdiskusi untuk menyelesaikan masalah, daripada hanya menunggu pasangannya minta maaf.
5. Bisa memicu tindak KDRT
Saat mengabaikan pasangannya, seseorang mungkin merasa dirinya memegang kendali atas hubungan ini.
Padahal sebaliknya, hubungan kalian akan semakin renggang, keintiman, dan kepercayaan juga akan semakin terkikis.
Silent treatment justru akan memancing perilaku agresif yang berujung pada Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT)
Source | : | LifeHack |
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR