Nakita.id - Jangan sekali-kali menyepelekan gangguan mata pada anak yang mungkin dapat terjadi sejak saat ia dilahirkan.
Sebab, sama halnya dengan orang dewasa, anak juga memiliki risiko tinggi mengalami gangguan mata.
Terlebih jika ia lahir secara prematur atau lahir sebelum usia kehamilan mencapai 35 minggu dan memiliki berat badan rendah kurang dari 1500 gram.
BACA JUGA: Ini Suhu Kamar Terbaik Untuk Tidur, Bisa Bikin Awet Muda Lo, Moms!
Salah satu gangguan mata pada anak baru lahir yang paling di khawatirkan yaitu Retinopathy of Prematurity atau yang sering disebut ROP.
Retina adalah organ vital dari seluruh jaringan mata yang berfungsi untuk menangkap rangsangan cahaya dan mengirimkan rangsangan tersebut ke otak.
Untuk menjalankan semua itu, retina memerlukan suplai darah yang normalnya dimulai sejak usia 16 minggu kehamilan dan terbentuk sempurna di usia 41-42 minggu kehamilan.
Oleh karena itu, untuk anak prematur pembuluh darah belum dapat terbentuk sempurna sehingga menganggu kinerja organ mata bayi dan meningkatkan risiko ROP.
ROP sebaiknya segera dideteksi agar bisa cepat diatasi.
Jika masih dalam grade 1-3, ROP masih bisa disembuhkan dengan laser.
Namun jika sudah masuk grade 4-5, ROP dapat menyebabkan lepasnya retina anak dan mengalami kebutaan permanen.
Nah agar tidak terlambat, Moms sebaiknya melakukan beberapa cara ini untuk pemeriksaan awal gangguan mata pada anak.
BACA JUGA: Gadget Bisa Tingkatkan Kemampuan Anak, Asal Moms Perlu Tahu Ini
Saat anak lahir, sebaiknya Moms segera melakukan pemeriksaan retina anak.
Biasanya pemeriksaan ini akan dilakukan oleh dokter anak yang bekerja sama dengan dokter spesialis mata.
Namun selain meminta bantuan dokter, Moms juga dapat melakukan pemeriksaan awal sendiri.
Pertama, jika anak berusia di bawah 3 bulan.
Moms dapat melihat di daerah tengah matanya.
Jika ada putih-putih atau mata kucing, sebaiknya Moms segera membawa anak ke dokter mata.
Sebab ditakutkan jika terjadi tumor atau retinoblastoma pada anak.
Penyakit ini biasanya disebabkan oleh bawaan lahir karena ada satu bagian kromosom anak yang mengalami kecacatan sehingga dapat memicu terjadinya kanker dan bahkan kematian.
BACA JUGA: Cara Mudah Kupas Buah Nangka Tanpa Lengket di Tangan, Hanya 2 Menit!
Kedua, perhatikan bola matanya. Apakah bola mata anak memiliki refleks gerak atau tidak.
Meski belum bisa melihat dengan jelas, tetapi pada umumnya mata anak sudah terlihat bergerak-gerak ke kiri-kanan maupun atas-bawah.
Jika tidak ada gerak refleks, maka bisa jadi ada otot matanya yang terganggu.
Ketiga, jika anak berusia 6 - 8 bulan, Moms dapat melihat apakah matanya lari atau tidak dengan objek, sinkron atau tidak.
Untuk mengetahuinya Moms dapat mencoba menggerakkan benda tepat dihadapannya.
Jika ia mengikuti, maka matanya terbilang normal.
Namun jika tidak sama sekali, Moms patut waspadai kemungkinan otot mata anak lumpuh atau mengalami gangguan perkembangan otak.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR