Nakita.id - Pemenuhan gizi yang kurang seimbang akan berdampak besar bagi tumbuh kembang anak.
Jika sedari lahir anak tak dipenuhi kebutuhan gizi hariannya maka dikhawatirkan anak akan terkena gizi buruk.
Permasalahan gizi buruk sendiri merupakan masalah besar yang banyak ditemukan di berbagai negara, termasuk di Indonesia.
Baca Juga: Ini yang Bisa Terjadi Jika Kebutuhan Gizi Anak Tak Tercukupi Dengan Seimbang Menurut Ahli Gizi
Pada umumnya, gizi buruk paling sering terjadi kepada anak-anak dan usia balita.
Tentu saja permasalahan gizi buruk menjadi suatu hal yang harus dicari tahu cara penyelesaiannya.
Gizi buruk sendiri penyebab utamanya karena kebutuhan gizi harian anak yang tidak tercukupi dengan sempurna.
Sebelum mengatasi gizi buruk ada baiknya Moms dan Dads mengetahui lebih dahulu jenis gizi buruk yang dapat terjadi pada anak.
Menurut Ririn Rochmawati, S.Gz, Ahli Gizi Puskesmas Gayam Bojonegoro Jawa Timur, ada 2 jenis gizi buruk pada anak yang umum ditemui.
"Gizi buruk itu ada dua ada yang namanya marasmus dan kwashiorkor," ucap Ririn dalam wawancara ekslusif bersama Nakita.id, Selasa (5/10/2021).
Jenis gizi buruk marasmus menurut Ririn dapat terlihat jika anak mengalami gizi buruk yang mengakibatkan adanya perubahan dari bentuk fisik anak.
Baca Juga: Tak Main-main, Ini 4 Dampak Buruk Stunting yang Dapat Menyerang Buah Hati Kita
Gizi buruk marasmus dapat diketahui dengan ciri-ciri fisik ketika tubuh anak terlihat sangatlah kurus.
"Untuk yang marasmus biasanya lebih kehilangan masa otot, yang biasanya anak padet dipegang nah itu hanya tinggal tulang dan kulit sehingga anak terlihat kisut," ujar Ririn.
Kondisi gizi buruk sangat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Anak yang mengalami gizi buruk marasmus cenderung lebih lambat dibanding anak normal seusinya dalam pertumbuhan fisiknya.
"Terus pertumbuhan dia juga terhambat, berat badan kurang, tinggi badan kurang, kulitnya kering, dan rambutnya biasanya lebih rapuh, gampang rontok atau jarang," imbuhnya.
Ciri-ciri anak mengalami gizi buruk marasmus juga bisa terindikasi jika anak mulai menunjukan ketidakinginannya melakukan beragam aktivitas.
Wajahnya juga akan memperlihatkan sangat tidak bersemangat.
"Anak juga terlihat lebih tak berenergi, tampak tidak bersemangat lesu terus," ujar Ririn.
Adapun gizi buruk kwashiorkor atau biasa disebut busung lapar yang dapat terjadi ketika anak kurang mendapatkan protein, vitamin, mineral.
Ciri-ciri tubuh anak mengalami gizi buruk kwashiorkor ketika rambutnya mulai menunjukan penipisan dan perubahan warna menjadi nampak merah seperti rambut jagung
Tetapi perbedaan gizi buruk marasmus dan kwashiorkor nampak jelas terlihat ketika penderita gizi buruk kwashiorkor mengalami perubahan di seluruh tubuhnya yang terlihat membengkak.
"Kwashiorkor dia juga sama rambutnya mengarah rambut jagung, perbedaan yang paling mencolok antara marasmus dan kwashiorkor, kwashiorkor itu perutnya membesar karena adanya penumpukan cairan atau istilahnya edema, adanya edema di perut, di kaki, atau di punggung dan itu lebih bahaya," pungkas Ririn.
Jika Si Kecil mengalami ciri-ciri yang serupa apabila kebutuhan gizinya tak terpenuhi segeralah untuk mengkonsultasikannya ke dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR