Nakita.id - Media sosial menjadi satu-satunya tempat di mana orang bisa merasa terhubung dengan satu sama lain selama masa pandemi ini.
Sayangnya, tak semua yang disediakan oleh media sosial membawa dampak yang baik.
Tersebarnya berbagai macam informasi yang simpang siur terkesan menakut-nakuti orang.
Padahal, di masa pandemi ini orang membutuhkan informasi yang akurat tentang Covid-19 dan penanggulangannya.
Akibatnya, banyak orang yang mengalami kekhawatiran karena ketidakpastian informasi di masa pandemi.
Masalah ekonomi juga banyak sekali terjadi selama pandemi karena banyak orang yang terkena pemutusan hubungan kerja.
Di masa pandemi ini, kesehatan mental kita rawan mengalami gangguan karena banyaknya kendala yang terjadi.
Menurut WHO, setidaknya ada 130 negara yang membutuhkan akses penanganan kesehatan mental selama pandemi.
Baca Juga: Semua Wajib Tahu! Inilah Alasan Mengapa Membaca Buku dan Menulis Jurnal Baik untuk Kesehatan Mental
Ternyata, tak hanya orang dewasa saja yang mengalami gangguan kesehatan mental, lo, Moms.
Anak-anak yang juga harus menjalani segala aktivitasnya dari rumah juga terkena imbasnya.
Kegiatan belajar mengajar harus dilakukan secara virtual melalui gawai.
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan menatap layar gawai seharian membuat anak cepat merasa lelah (zoom fatigue).
Ditambah lagi ketika anak-anak juga harus melewati masa-masa sulit bersama orangtuanya yang mengalami masalah ekonomi.
Tanggal 10 Oktober 2021, akan diselenggarakan hari kesehatan jiwa sedunia.
Maka dari itu, menjelang hari kesehatan jiwa sedunia, wajib kita ketahui pentingnya merawat kesehatan mental anak-anak kita, salah satunya dengan family time.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | CDC,Cleveland Clinic,childdevelopmentinfo.com,Pittsburgh Parent |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR