Nakita.id - Meningitis adalah pembengkakan selaput (meninges) yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.
Tak hanya orang dewasa, kasus meningitis ini banyak terjadi pada bayi baru lahir maupun balita dan anak-anak.
Meninitis disebabkan oleh virus atau bakteri yang bergerak melalui aliran darah dan menyebabkan infeksi.
BACA JUGA : Inilah Orang-orang yang Paling Berisiko Mengidap Tumor Otak
Penyakit ini juga bisa disebabkan oleh infeksi jamur.
Beberapa kasus meningitis membaik tanpa pengobatan dalam beberapa minggu.
Namun, beberapa kondisi juga dapat mengancam nyawa.
Untuk menghindari hal tersebut, ada beberaa gejala yang bisa Moms perhatikan untuk deteksi meningitis ini.
Gejala meningitis dini bisa seperti flu (influenza).
Gejala bisa berkembang lebih dari beberapa jam atau beberapa hari.
Tanda dan gejala yang mungkin terjadi pada siapa pun yang lebih tua dari usia 2 tahun meliputi:
BACA JUGA : Ciri-ciri Anemia Pada Bayi yang Harus Diketahui Sebelum Terlambat
- Demam mendadak tinggi
- Leher kaku
- Sakit kepala parah yang nampaknya berbeda dari biasanya
- Sakit kepala dengan mual atau muntah
- Kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi
- Kejang
- Kantuk atau susah tidur
- Sensitivitas terhadap cahaya
- Tidak nafsu atau haus
- Ruam kulit (kadang-kadang, seperti pada meningitis meningokokus)
- Tanda pada bayi baru lahir
Sementara pada bayi baru lahir dan bayi dibawah dua tahun menunjukkan gejala lain yang berbeda.
Gejala-gejala tersebut antara lain :
- Demam tinggi
- Menangis terus menerus
BACA JUGA : Mengobati Batuk Pada Anak Secara Alami, Yuk Lakukan 5 Cara Ini!
- Kantuk atau iritabilitas yang berlebihan
- Ketidakaktifan atau kelesuan
- Miskin makan
- Tonjolan di titik lemah di atas kepala bayi (fontanel)
- Kekakuan pada tubuh dan leher bayi
Nah Moms, bila Si Kecil menunjukkan gejala-gejala di atas sebaiknya segera dilairan ke dokter untuk menghindari komplikasi yang semakin parah.
Source | : | Mayo Clinic,momjunction.com |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR