Tabloid-Nakita.com – Mama yang sedang menyusui juga bisa menjalankan ibadah puasa tanpa perlu mengkhawatirkan produksi ASI-nya. Jadi, Mama tetap bisa sukses menyusui selama puasa. Caranya? Lakukan persiapan dengan baik agar selama berpuasa, Mama tetap sehat dan kuat, sehingga produksi ASI lancar. Nah, seperti apa persiapannya? Dr. Amalia Pane, SpOG, IBCLC dari RS Hermina Ciputat, Tangerang Selatan memberikan tipnya berikut ini!
* Berkonsultasi dengan dokter.
Meski Mama yakin dapat menjalankan ibadah puasa sambil terus menyusui si kecil, tak ada salahnya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Selain untuk memastikan kondisi kesehatan Mama, juga untuk memeriksa kesehatan bayi. Dokter mungkin akan menganjurkan Mama untuk berpuasa saat bayi sudah berusia di atas enam bulan atau setelah melewati fase pemberian ASI eksklusif. Pasalnya, saat itu bayi sudah mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI) dan tidak bergantung hanya pada ASI untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Seandainya produksi ASI Mama berkurang, kebutuhan gizi bayi masih dapat dipenuhi melalui MPASI.
* Produksi ASI cukup.
Jika selama ini produksi ASI Mama tergolong cukup atau bahkan melimpah, kemungkinan besar tidak akan ada masalah saat menjalankan ibadah puasa. Namun, bagi Mama yang produksi ASI-nya cenderung pas-pasan atau sedikit, sebaiknya dipertimbangkan kembali keinginan untuk berpuasa. Dikhawatirkan, produksi ASI malah akan semakin berkurang selama Mama menahan diri untuk makan dan minum.
* Motivasi kuat.
Salah satu kunci sukses menyusui adalah memiliki motivasi yang kuat. Begitu juga saat berpuasa. Motivasi yang kuat dapat membantu Mama menjadi lebih bertenaga dalam menjalankan ibadah puasa sekaligus menyusui si kecil secara rutin. Jika Mama ragu-ragu mengenai kesanggupan berpuasa sambi terus menyusui, tak ada salahnya bila keinginan tersebut diurungkan, terutama bila rutinitas harian Mama termasuk padat dan rentan terhadap stres. Alternatifnya, Mama bisa mencoba berpuasa pada akhir pekan atau saat libur bekerja, sehingga lebih nyaman dalam menjalaninya.
* Menabung ASI.
Sebelum memasuki bulan Ramadan, baiknya Mama menabung ASI dengan cara memerah dan menyimpannya di lemari pendingin. Dengan begitu, apabila saat berpuasa, Mama mengalami kondisi khusus yang berdampak pada terhambatnya produksi ASI, asupan gizi bayi tetap dapat dipenuhi melalui pemberian ASI perah (ASIP). Selama berpuasa, Mama juga tetap dapat memerah ASI di malam hari.
Selain persiapan yang baik, menjaga produksi ASI tetap lancar selama puasa juga penting dilakukan agar bayi Mama cukup mendapatkan asupan ASI. Bagaimana caranya? Sila temukan jawabannya di rubrik USAI BERSALIN Tabloid nakita edisi 896 yang terbit Rabu, 1 Juni 2016 (edar sampai dengan Selasa, 7 Juni 2016).
Alia An Nadhiva/JE
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
KOMENTAR