Nakita.id – Banyak orangtua yang langsung panik jika anak sudah didiagnosis memiliki gejala hiperaktif atau ADHD.
Setiap orangtua tentu ingin melakukan yang terbaik untuk anaknya.
Namun, Moms sebaiknya jangan panik dulu, ya.
Cari tahu dulu yuk, apa aja sih penyebab anak menjadi hiperaktif?
Menurut dr. Ivan Riyanto Widjaja, Sp.A, tidak ada penyebab pasti mengapa anak bisa menjadi hiperaktif.
“Untuk penyebab aslinya kita belum tahu, namun diduga ada gangguan keseimbangan bahan kimia di otak, itu yang membuat dia menjadi hiperaktif, selain itu juga pastinya ada faktor dari genetik, ya” ujar dr. Ivan.
Melansir dari SehatQ, ADHD digolongkan sebagai hambatan neurodevelopmental akibat gangguan pada perkembangan saraf yang berkaitan dengan cara otak tumbuh dan berkembang.
Berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan gangguan neurodevelopmental pemicu ADHD meliputi:
Baca Juga: Perhatian Untuk Para Moms! Ibu Hamil Gemuk Berisiko Lahirkan Anak ADHD
Gangguan Genetik
Gangguan ADHD diyakini akan diwariskan dari orangtua yang mengalami kelainan yang sama.
Satu dari empat anak yang didiagnosis ADHD memiliki kerabat dengan gangguan yang sama.
ADHD juga biasanya sering ditemukan pada anak kembar identik.
Kebiasaan Merokok, Minum Alkohol Saat Mengandung
Ibu yang sedang hamil dan masih melakukan kebiasaan merokok juga meningkatkan risiko memiliki anak dengan ADHD.
Begitu juga dengan mengonsumsi alkohol atau obat lain selama periode kehamilan dapat menghambat aktivitas neuron yang memproduksi dopamin.
Wanita hamil yang terpapar racun kimia, seperti polychlorinated biphenyls juga berpotensi menyandang ADHD.
Bahan kimia ini banyak digunakan dalam industri pestisida.
Konsumsi obat-obatan terlarang seperti kokain terbukti juga menghambat pertumbuhan normal reseptor otak.
Orangtua yang selalu mengkritik anak dan sering menghukum untuk kesalahan-kesalahan kecil juga dapat memicu munculnya perilaku ADHD.
Faktor Lingkungan Paparan atau Zat-Zat Kimia
Paparan racun pada anak dari lingkungan, seperti timbal dan polychlorinated biphenyls, dikhawatirkan akan memicu ADHD.
Faktor lingkungan lain yang mungkin berkontribusi adalah polusi, bahan makanan yang memiliki warna buatan, serta paparan sinar neon.
Kelainan Anatomi Otak Pada Masa Perkembangan
Anak-anak yang mengidap ADHD memiliki perbedaan dalam fungsi otak jika dibandingkan dengan teman sebayanya.
Otak memiliki bahan kimia yang disebut neurotransmitter yang berperan dalam proses interaksi sel-sel yang ada di otak.
Pada ADHD, neurotransmitter yang disebut dopamin, cenderung tidak berfungsi, sehingga mengakibatkan konsekuensi yang tidak diinginkan seperti impulsif, kurang konsentrasi, dan hiperaktif.
Seorang anak dengan ADHD juga cenderung memiliki volume otak lebih kecil jika dibandingkan anak usia sebayanya.
Baca Juga: Benarkah Ibu Pengidap Epilepsi Sebabkan Anak ADHD? Simak Faktanya!
Source | : | sehatQ |
Penulis | : | Debora Julianti |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR