Nakita.id - Mengurus anak memang bukan perkara benar atau salah.
Namun tidak ada salahnya jika Moms membaca hasil riset terbaru mengenai pemberian makanan padat pada anak ini.
Dilansir dari womansday.com, sebuah studi terbaru dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional menunjukan hanya sepertiga bayi di Amerika Serikat yang mengenalkan makanan pelengkap atau padat pada anak setelah 6 bulan.
Selain itu, studi tersebut juga mengungkapkan sekitar 16 persen anak diberi makanan pada saat berumur 4 bulan.
Dan 38 persen anak saat berumur 5 bulan.
Itu artinya, banyak orang tua di Amerika Serikat yang mengenalkan makanan padat lebih awal pada anak-anak mereka.
BACA JUGA: Yuk Moms, Lakukan Gerakan Sederhana Ini Untuk Buat Janin Jadi Cerdas
Tak hanya di Amerika Serikat, tetapi rupanya tren ini juga terjadi di beberapa negara lainnya termasuk di Indonesia.
Di Indonesia, menurut hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2002 menyatakan 32% ibu yang memberikan makanan padat pada anak saat berumur 2-3 bulan.
Serta 69% ibu pada anak saat berumur 4-5 bulan.
Di Pulau Jawa sendiri, setidaknya sebuah penelitian di pedesaan Provinsi Jawa Tengah telah menemukan 32,4% ibu yang memberikan makanan padat pada anak saat masih berumur 1 bulan.
Persentase tersebut didapatkan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan tahun 2003.
Tak hanya di Pulau Jawa, tetapi hal ini juga terjadi di Sumatera dengan penemuan 25% bayi yang mengalami susah buang air besar.
Dan lebih dari 15% mengalami diare karena pemberian makanan padat di bawah usia kurang dari 6 bulan.
Nah Moms, tak boleh sembarangan inilah beberapa hal yang harus diperhatikan saat hendak memberikan makanan padat pada anak.
BACA JUGA: Gadget Bisa Tingkatkan Kemampuan Anak, Asal Moms Perlu Tahu Ini
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Amerika Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar orangtua setidaknya menunggu anak hingga berusia 6 bulan.
Barulah mengenalkannya dengan makanan pelengkap atau padat selain Air Susu Ibu (ASI) dan susu formula.
Sebab jika terlalu cepat anak dikhawatirkan akan kehilangan nutrisi penting yang hanya bisa ditemukan dalam ASI dan susu formula.
Nutrisi ini tentu sangat penting untuk perkembangan anak di awal masa kehidupannya.
Tidak hanya kehilangan nutrisinya saja, tetapi anak juga bisa mendapatkan risiko lainnya.
Misalnya seperti mudahnya kuman masuk sehingga peluang sakit lebih besar, berpeluang alergi terhadap makanan, berpeluang obesitas, mengalami masalah pencernaan, hingga risiko kematian akibat tersedak.
BACA JUGA: Ini Suhu Kamar Terbaik Untuk Tidur, Bisa Bikin Awet Muda Lo, Moms!
Jaclyn London, MS, RD, CDN, Direktur Nutrisi di Good Housekeeping Institute menghimbau agar orang tua tidak langsung memberikan makanan padat terlebih dahulu, meski ia telah siap untuk mengonsumsinya.
Menurutnya, lebih baik orangtua mengenalkannya dengan makanan yang halus terlebih dahulu dan menghindari makanan seperti anggur, kacang, dan wortel yang kemungkinan besar dapat membuat anak tersedak.
Selain itu, London juga menghimbau orangtua untuk tidak hanya mengikuti aturan 6 bulan tetapi juga fokus pada perkembangan anak, karena setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda.
"Ada beberapa indikator perkembangan yang menunjukan kapan anak siap untuk mendapatkan makanan padat yaitu kemampuan untuk duduk, bersandar mundur, kontrol kepala dan leher yang memadai, dan kesiapan untuk (mengenal) berbagai tekstur," ujarnya.
Nah Moms, jadi pikirkan baik-baik terlebih dahulu ya ketika hendak memberikan makanan padat pada anak.
BACA JUGA: Duh, Kebiasaan Mencuci Botol Anak Seperti Ini Justru Dapat Sebabkan Kanker
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | nakita,womansday.com |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR