Nakita.id - Memiliki anak hiperaktif menjadi tantangan tersendiri bagi para orangtua.
Selain itu, anak hiperaktif juga merupakan salah satu gejala dari anak yang memiliki ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).
Namun, untuk mengetahuinya lebih pasti orang tua dapat melakukan konsultasi ke dokter untuk mengetahui apakah anak tergolong sebagai anak hiperaktif.
Biasanya orangtua dan para ahli akan bekerja sama untuk membuat rencana jangka panjang.
Tujuannya adalah untuk membantu anak agar dapat mengendalikan perilakunya sendiri, terutama saat ia sedang bermain dengan teman-temannya.
Dalam kebanyakan kasus, cara terbaik untuk mengobati ADHD adalah dengan kombinasi obat-obatan dan terapi.
Selain dengan obat, cara menangani ADHD juga dapat dilakukan dengan terapi perilaku.
Melansir dari Kompas.com penting bagi orangtua untuk berpartisipasi aktif dalam rencana pengobatan si kecil, pendidikan orang tua juga merupakan bagian penting dari manajemen ADHD.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Moms, Begini Caranya Atur Pola Makan Anak yang Hiperaktif
Hal ini juga didukung oleh Devi Sani, M.Psi selaku psikolog anak dan remaja saat melakukan wawancara mendalam dengan Nakita.id Rabu (13/10/2021) mengatakan terapi dilakukan bukan untuk anak penderita ADHD saja, namun orang tua juga.
"Kalo untuk treatmen atau intervensi pastinya ada, lagi-lagi kalau dia sudah didiagnosa ADHD ini jadinya berubah. Berubah dalam arti kata pola hidup keluarga ini, bukan Cuma anak ini aja iya" ujar Devi.
Menurut Devi, orang tua harus ikut diterapi juga agar bisa membantu untuk memanage perilaku anak.
"Kemudian intervensi yang lain kalo masih kecil biasanya ditambah dengan terapi-terapi yang lain contohnya terapi okupasi, terapi sensorik dan ada juga parent behavior managemen jadi orang tuanya kita latih untuk memanage perilaku anak dengan ADHD. Jadi enggak cuma terapi-terapi aja anaknya sama ahli tapi kan anak ini akan banyak waktunya dirumah bersama orang tuanya. Nah orang tuanya ini yang harus kita kasih bekal, bagaimana caranya memanage perilaku dia" tambah Devi
Berikut beberapa terapi yang dapat dilakukan untuk anak ADHD
Terapi Okupasi
Terapi okupasi merupakan perawatan khusus untuk seseorang yang mengalami gangguan kesehatan tertentu agar bisa mendapatkan harapan positif.
Terapi ini bertujuan agar anak mampu melakukan aktivitas sehari-hari yang sebelumnya tak bisa dilakukannya seorang diri.
Terapi Sensori
Terapi sensori adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengenal, mengubah, dan membedakan sensasi dari sistem sensori tubuh.
Jadi, nantinya anak mampu melakukan tindakan atau respon yang tepat.
Pelatihan keterampilan pengasuhan anak
Cara menangani ADHD dengan pelatihan keterampilan juga perlu dilakukan orangtua agar dapat membantu mengembangkan cara untuk memahami dan membimbing anak dalam berperilaku.
Psikoterapi
Terapi ini biasanya dilakukan untuk anak-anak yang sudah lebih besar.
Dalam sesi terapi, anak-anak dengan ADHD akan dipancing untuk berbicara tentang masalah yang mengganggu mereka, serta mengeksplorasi pola perilaku negatif dan belajar cara untuk mengatasi gejala-gejala yang dialami.
Terapi keluarga
Dampak ADHD bisa terasa tidak hanya untuk anak dan orangtua, tapi juga pada keluarga dekat lainnya, terutama yang tinggal satu rumah.
Sehingga, mereka juga perlu mendapatkan pelatihan dan terapi agar dapat mengatasi tekanan hidup bersama dengan penyandang ADHD.
Baca Juga: Terapi Perilaku yang Mendukung Anak-anak ADHD di Jepang
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Debora Julianti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR