6. Kanker usus
Jika menahan BAB sudah menjadi kebiasaan, maka risiko yang paling berbahaya adalah mengalami kanker usus besar.
Kondisi ini bisa saja terjadi karena feses yang lama tertahan di dalam usus akan berkontak lama dengan sel-sel permukaan usus besar.
Apabila di dalam feses tersebut terkandung zat toksik atau karsinogenik, maka risiko kanker usus besar menjadi semakin besar.
Penulis studi yang diterbitkan dalam Danish Medical Journal pada 2015 menunjukkan bahwa peningkatan beban tinja di usus besar dapat meningkatkan jumlah bakteri dan membuat peradangan usus besar jangka panjang.
Peradangan ini dapat meningkatkan risiko terkena kanker usus besar.
Temuan penelitian juga menunjukkan hubungan antara menahan kotoran dan usus buntu dan wasir.
7. Fisura ani
Melansir WebMD, menahan BAB dapat menyebabkan feses mengeras, menumpuk, berukuran besar, kemudian mengikis atau merobek jaringan kulit juga mukosa yang melapisi saluran maupun lubang anus.
Gangguan medis ini dikenal fisura ani. Fisura ani dapat menimbulkan sensasi terbakar atau gatal pada anus.
Pada beberapa kasus, kondisi tersebut bisa memicu keluarnya cairan berbau busuk dan menyengat dari anus.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Bahaya Menahan BAB yang Perlu Diwaspadai"
Rayakan International Women's Day, Ini Cara yang Bisa Perempuan Lakukan untuk Berkreativitas dan Mengekspresikan Diri
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR