Pemeriksaan fetomaternal meliputi deteksi dini fetal abnormalities (kelainan genetik, gangguan pembentukan organ), deteksi keguguran dan stillbirth (bayi lahir dalam keadaan meninggal), pre-term delivery (kelahiran prematur) dan screening untuk kelainan kromosom.
Pemeriksaan ini biasanya sering disebut dengan USG 4D yang menggunakan alat ultrasonografi atau USG 4 Dimensi.
Meskipun, hal ini juga bisa dilakukan meski hanya menggunakan USG 2D atau USG 3D sekalipun.
Biasanya dokter spesialis kandungan akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan fetomaternal ini.
Terutama pada ibu hamil dengan risiko tinggi seperti jantung, diabetes, keguguran berulang yang tidak diketahui sebabnya, penyakit asma, paru, lupus, thalasemia dan lain-lain.
Melansir Kompas.com, pemeriksaan oleh dokter fetomartenal dimaksudkan untuk mendeteksi kelainan yang mungkin terjadi pada ibu dan bayi dalam kandungan secara dini.
Supaya setelahnya dokter bisa memberikan saran pengobatan atau tindakan yang tepat untuk mengatasinya.
Menurut Spesialis kebidanan dan kandungan, Konsultan Fetomaternal Rumah Sakit Pondok Indah, dr. Azen Salim, Sp.OG-KFM, pemeriksaan oleh dokter fetomaternal bisa mendeteksi dini kelainan genetik, gangguan pembentukan organ tubuh, kemungkinan keguguran, kelahiran prematur, deteksi kelainan kromosom, dan lain sebagainya.
BACA JUGA: Gemas, Anak Meisya Siregar dan Ersa Mayori Dandan Seperti 'Mama-Mama'
Namun tak menutup kemungkinkan untuk ibu hamil normal juga melakukan pemeriksaan fetomaternal ini.
"Meskipun banyak juga yg melakukan pemeriksaan ini tanpa indikasi, untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendetail mengenai organ-organ tubuh bayi dengan sejelas mungkin," kata Reisa melalui Instagramnya.
Terkadang orangtua melakukan pemeriksaan ini hanya karena penasaran agar bisa melihat dengan jelas wajah calon bayinya.
Si Kecil Tak Mau Tampil? Ini Cara Mengatasi Anak yang Malu Tampil di Depan Umum
Source | : | Instagram,Kompas.com |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR