Nakita.id - Merencanakan keuanagan rumah tangga memang menjadi suatu hal yang wajib dilakukan oleh setiap pasangan.
Dengan adanya perencanaan, Moms dan Dads pun menjadi tahu tujuan keuangan nantinya akan kemana.
Pengeluaran keuangan pun menjadi terarah dan sudah ada aturannya, tidak semaunya sendiri saja.
Cara tersebut lah yang bisa membuat Moms dan Dads lebih aman dan siap dari segi keuangan ketika harus mengalami suatu risiko.
Entah itu sakit, meninggal dunia, kehilangan pekerjaan, dan sebagainya.
Karena dengan merencanakan keuangan tentu Moms dan Dads akan menyiapkan yang namanya dana darurat.
Dana darurat tersebut lah yang bisa dimanfaatkan ketika kehidupan ekonomi Moms dan Dads benar-benar sulit.
Rencana keuangan pun harus disepakati bersama antara Moms dan Dads.
Selain itu Moms dan Dads harus sama-sama terbuka atau transparan.
Namun, yang kerap jadi permasalahan terkadang rencana keuangan yang sudah disepakati bersama justru tidak berjalan semestinya.
Kebanyakan orang tentu akan marah, khawatir, dan kecewa apabila rencana keuangan yang sudah disusun baik justru tidak bisa berjalan sesuai rencana yang ada.
Bahkan rencana keuangan yang sudah disepakati bersama dengan pasangan namun tidak berjalan dengan semestinya bisa jadi pemicu konflik di dalam rumah tangga.
Sebagian besar orang tentu sering kali merasa bingung terkait apa yang harus ia lakukan ketika rencana keuangan yang sudah disepakati bersama dengan pasangan tidak berjalan sesuai rencana.
Baca Juga: Jangan Sampai Alami Kesulitan Ekonomi, Berikut Cara Mengatur Keuangan Setelah Menikah dan Punya Anak
Nah pada peliputan khusus yang dilakukan Nakita.id kali ini yang mengusung tema 'Mengatur Keuangan Keluarga dalam Kehamilan dan Kelahiran' berusaha menjawab rasa kebingungan banyak orang tersebut.
Menurut Financial Planner bernama Rista Zwestika, S.Sos., AWP., CFP selaku Co-Head Advisory Finansialku, perencanaan keuangan memang penting dilakukan namun hal tersebut tidak bisa menjamin bahwa semua tujuan kita akan terwujud.
Perencanaan keuangan adalah solusi dimana ketika terjadi risiko Moms dan Dads tidak harus menanggungnya dalam jumlah yang besar.
"Perencanaan keuangan itu tidak menjamin kita kaya raya, tidak menjamin bahwa tujuan kita semuanya akan terwujud, tapi dengan dilakukan perencanaan keuangan kita meminimalisir bahwa ketika terjadinya risiko paling tidak kita tidak menanggungnya dalam jumlah yang besar," kata Rista dalam wawancara khusus bersama Nakita.id, Selasa (05/11/2021).
Rista juga menegaskan, bahwa rencana keuangan tersebut diibaratkan sebagai antisipasi dari jauh-jauh hari yang berguna ketika Moms dan Dads mengalami suatu risiko.
"Merencanakan keuangan merupakan antisipasi, nah apabila di tengah jalan perencanaan keuangan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, tapi paling tidak ketika terjadinya risiko misal Covid-19 dan kita sudah melaukan rencana keuangan artinya kita sudah memiliki dana darurat maka kehidupan tidak langsung berubah 360 derajat, kenapa? Karena kita masih bisa menghidupi suami, menghidupi istri, atau anak, dan biaya kehidupan dengan dana daruat," jelas Rista.
Sang Perencana Keuangan tersebut pun menjelaskan, rencana keuangan yang telah disepakati bersama dan kemudian tidak berjalan sesuai rencana itu merupakan hal yang sangat wajar.
"Jadi wajar jika di tengah jalan perencanaan keuangan ada yang berubah, atau tidak sesuai dengan target, karena kita tidak ada yang tahu risiko-risiko kehidupan tersebut bisa saja menganggu rencana keuangan kita," tutup Rista.
Rayakan International Women's Day, Ini Cara yang Bisa Perempuan Lakukan untuk Berkreativitas dan Mengekspresikan Diri
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR