Nakita.id - Madu merupakan salah satu bahan alami yang sering kita temui.
Selain rasanya yang enak, madu juga dikenal sebagai bahan alami yang memiliki banyak manfaat baik untuk kesehatan maupun kecantikan.
Madu juga bermanfaat untuk membantu membangun sistem kekebalan tubuh.
Madu mengandung gula sebanyak kurang lebih 70-80%, cairam, mineral, asam, protein, vitamin, dan beberapa kandungan senyawa nutrisi lainnya.
Namun, bagi ibu hamil harus lebih berhati-hati saat mengonsumsi madu agar tidak membahayakan.
BACA JUGA: Rendam Kaki dalam Air Es Selama 15 Detik Setiap Malam, Rasakan Manfaat Tak Terduga
Moms yang hamil dapat mengonsumsi madu secara langsung ataupun bisa juga dicampurkan ke dalam secangkir teh hangat.
Madu juga bisa dijadikan sebagai bahan alami pengganti obat untuk meredakan sakit tenggorokan saat hamil.
Moms bisa mencampurkan madu pada teh jahe atau teh lemon untuk meredakannya.
Selain itu, madu juga bisa digunakan untuk mencegah insomsia selama kehamilan dengan mengonsumsi campuran madu dan susu sebelum tidur.
Tapi perlu diingat Moms, madu yang aman dikonsumsi oleh ibu hamil hanyalah madu yang telah terpasteusrisasi.
Proses pasteurisasi adalah proses pemanasan hingga sekitar 70 derajat celcius selama setengah menit dan kemudian didinginkan, yang kurang lebih sama dengan proses pasteurisasi susu.
Pemanasan ini berfungsi untuk mencegah fermentasi dengan membunuh sel-sel jamur, serta membuat madu menjadi lebih cair dengan memperlambat proses kristalisasi.
Pada umumnya, madu yang telah dijual di pasaran merupakan madu yang sudah terpasteurisasi.
Melansir dari Kompas.com, berikut adalah hal-hal yang perlu diwaspadai saat mengonsumsi madu untuk ibu hamil.
Moms terkadang mungkin menemui madu mentah yang tidak terpasteurisasi, yang biasanya dijual di pasar tradisional maupun peternakan lebah.
Madu yang tidak terpasteurisasi tersebut dapat mendatangkan risiko listeriosis.
Listeriosis adalah keracunan akibat mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri listeria monocytogenes.
Hal ini dapat membahayakan ibu hamil dan menyebabkan kelahiran prematur, infeksi pada bayi baru lahir, bayi meninggal dalam kandungan, hingga terjadinya keguguran.
Jadi, sebaiknya Moms yang sedang hamil tidak mengonsumsi madu mentah untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.
Karena belum ada penelitian tentang keamanan madu mentah untuk ibu hamil.
Selain itu, beberapa jenis madu dari tanaman jenis rhododendron juga pernah dilaporkan beracun.
Sehingga saat membeli madu pun, sebaiknya Moms mencemati juga labelnya untuk mengetahuo apakah madu tersebut sudah terpasteurisasi dan mendapatkan sertifikasi BPOM.
BACA JUGA: Kisah Pilu Ibu yang Digugat Anaknya Rp 1,6 Miliar, Ini Harapannya Kini
Moms yang hamil dan menderita diabetes gestasional juga masih bisa mengonsumsi madu lo, Moms.
Tapi yang perlu diperhatikan adalah madu dengan kandungan fruktosa yang dapat meningkatkan kadar gula darah.
Ibu hamil yang mengonsumsi obat-obatan dan suplemen tertentu juga perlu diwaspadai karane bisa berdampak pada kadar gula darah.
Reaksi alergi setelah mengonsumsi madu juga bisa terjadi pada beberapa orang dengan berbagai gejala seperti susah menelan, batuk, asma, dan gatal-gatal.
Tak hanya itu, reaksi alerginya juga bisa menyebabkan sesak napas, radang paru, perubahan suara, pembengkakan pada kulit, bersin-bersin, bahkan hingga pada kondisi yang mengancam nyawa.
Pada ibu hamil yang mengalami gangguan perdarahan, madu dapat meningkatkan risiko perdarahan tersebut.
BACA JUGA: Anak Sridevi Ulang Tahun, Jhanvi Kapoor Tulis Harapan Mengharukan
Moms yang sedang hamil juga harus waspada saat mengonsumsi madu ketika sedang mengalami sakit perut, gangguan sistem saraf, serta penyakit jantung.
Jika Moms ragu, sebaiknya konsultasi terlebih dahulu pada dokter sebelum mengonsumsi madu saat hamil.
Terutama jika Moms ingin mengonsumsi obat bersamaan dengan madu.
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Source | : | Kompas.com,alodokter.com |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR