Dia seorang gadis kecil yang sangat kuat. Lebih kuat dari kedua orang tuanya. Mungkin cerita saya bisa menginspirasi ibu - ibu di luar sana.
Awalnya tiba - tiba dia demam tapi tidak terlalu tinggi. Makan minum dan aktivitas masih seperti biasa.
Dokter menyarankan untuk rawat jalan. Setelah 2 minggu rawat jalan, dia tidak kunjung sembuh. Bahkan setiap makanan atau minuman yang masuk pasti keluar (muntah).
Ditambah napasnya yang terlihat sangat berat. Padahal dia tidak pernah sesak napas sebelumnya. Suhu badannya pun naik 38,6 tanpa pikir panjang saya pun membawanya ke RS dan saya minta rawat inap.
Dari hasil lab dan rongsen menunjukkan positif tipoid dan bronchopneumonia. Delapan hari di RS tidak menunjukkan perubahan.
Dokter pun memanggil kami (saya dan suami). Kita dijelaskan panjang lebar mengenai terapi yang sudah diberikan.
Namun tubuhnya sama sekali tidak merespon, bahkan antibiotik dengan dosis yang paling tinggi yang sangat jarang dberikan dokter SpA pun sudah diberikan. Tapi tetap tidak ada respon.
Seketika itu rasanya halilintar menyambarku.
BACA JUGA: Kenali Bronkopneumonia, Infeksi yang Mengancam Nyawa Bayi Baru Lahir
"Lalu solusinya gimana, dok?"
Dokter pun menyarankan tes kultur darah untuk melihat ada bakteri apa dalam tubuhnya. Dia pun dirujuk ke RS yang lebih lengkap pemeriksaan labnya.
Waktu itu saya sudah minta langsung dirujuk ke Surabaya. Tapi dokter menyarankan tidak dulu. Di Jombang masih ada RS yang lebih lengkap pemeriksaannya. Kita dirujuk ke RSUD Jombang.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR