Kebijakan ini menuai pro dan kontra dari masyarakat, mengingat harga PCR jauh lebih mahal ketimbang antigen.
Melansir dari Kompas.com, Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubaini Djoerban menanggapi kontroversi tersebut.
Ia mengingatkan betapa pentingnya tes PCR bagi penumpang pesawar terbang.
Menurut keterangan Zubiri, pesawat cenderung lebih tertutup jika dibandingkan dengan transportasi lain.
Ini menyebabkan potensi penularan Covid-19 di pesawat lebih tinggi.
Baca Juga: Ternyata Masyarakat Indonesia Berhak Mendapat Layanan Tes PCR Gratis di Puskesmas, Ini Syaratnya
Dengan adanya potensi tersebut, Zubairi kembali mengingatkan kasus badai Covid-19 di Indonesia pada bulan Juli-Agustus 2021 lalu.
"Pada saat itu Indonesia pernah mencatat kematian akibat Covid-19 mencapai lebih dari 2.000 kasus dalam sehari," katanya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (23/10/2021).
Ya, saking ngerinya infeksi Covid-19 kala itu, ribuan orang meninggal dunia setiap harinya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR