Nakita.id - Moms, kenapa ya rambut Si Kecil lebih tipis dari bayi-bayi lainnya?
Akhirnya kita bertanya-tanya, apakah hal ini wajar?
Tentunya Moms ingin rambut Si Kecil jadi lebih tebal dan sehat.
Namun, beberapa bayi memang lahir dengan rambut tipis dan hal ini normal.
Baca Juga: Percepat Pertumbuhan Rambut Si Kecil yang Tipis dengan Menggunakan Bahan Alami Ini Moms!
Melansir American Academy of Pediatrics (AAP), kebanyakan bayi akan kehilangan sebagian atau bahkan semua rambut mereka pada beberapa bulan pertama setelah lahir.
Penyebabnya bisa karena faktor genetik, kerontokan secara mendadak atau produksi minyak berlebih.
Nah, lalu adakah cara untuk membuat rambut mereka lebih lebat?
Misalnya dengan mencoba bahan-bahan alami yang aman tanpa efek samping.
1. Almond
Moms bisa menggunakan minyak almond untuk menebalkan rambut bayi. Oleskan ke kepalanya secara rutin.
Selain itu, apabila ia sudah memulai MPASI, Moms bisa menambahkan kacang almond pada makannnya.
Almond mengandung vitamin E, magnesium, potassium, kalsium, copper, manganese, dan arginine.
Vitamin E sangat diperlukan dalam proses pertumbuhan rambut.
Baca Juga: Ingin Rambut Si Kecil Tebal dan Indah? Selain Gunakan Kemiri, Lakukan 4 Hal Ini!
2. Lidah buaya
Keluarkan gel yang ada di lidah buaya lalu oleskan ke kepala Si Kecil.
Lidah buaya dipercaya bisa menumbuhkan rambut anak dan membuatnya lebih sehat.
Vitamin A, E, dan C yang terkandung dalam lidah buaya mampu menyeimbangkan pH pada rambut anak.
Selain itu juga bisa mencegahnya dari kerontokan.
3. Kemiri
Bahan alami yang satu ini, memang solusi untuk segala permasalahan rambut ya Moms!
Oleskan minyak kemiri sambil memijat kepala Si Kecil.
Hal ini supaya peredaran darahnya lancar dan merangsang pertumbuhan rambut.
Baca Juga: Rambut Si Kecil Tipis dan Jarang? Lakukan Ini Agar Rambutnya Lebat
Nah Moms, itulah cara menebalkan rambut bayi yang tipis.
Lakukan langkah di atas dengan teratur untuk hasil maksimal!
Alangkah baiknya konsultasikan dulu ke dokter untuk mengecek apakah Si Kecil punya alergi tertentu atau tidak.
Source | : | American Academy of Pediatric (AAP) News & Journal |
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR