Nakita.id - Kira-kira, bagaimana cara Moms, Dads, dan si Kecil menghabiskan waktu bersama?
Berlibur bersama keluarga ke suatu kota yang punya pemandangan indah akan sangat seru.
Atau barangkali Moms dan keluarga lebih suka berjalan-jalan dan berbelanja di pusat wisata kota.
Mengadakan makan malam mewah bersama keluarga, baik di rumah maupun di restoran juga bisa jadi pilihan yang bagus.
Pastinya setiap keluarga memiliki caranya masing-masing untuk berekreasi.
Agenda rekreasi ini sangat penting untuk keluarga.
Tak hanya memperkuat bonding antara orangtua dan anak, namun juga melepaskan penat untuk sementara waktu.
Moms dan Dads yang merasa jenuh dengan kesibukan bisa refreshing sejenak dengan berekreasi.
Tentu saja untuk berekreasi Moms sekeluarga wajib punya anggaran yang pas, ya, Moms.
Kira-kira, bagaimana Moms dan keluarga menentukan anggaran yang pas untuk berekreasi?
Banyak dari Moms dan Dads yang menentukan anggaran rekreasi dan hiburan sesuai dengan jumlah sisa.
Misalnya Moms dan Dads memiliki sisa uang yang bisa digunakan untuk berekreasi atau mencari hiburan untuk keluarga.
Sehingga Moms dan Dads berekreasi sesuai dengan anggaran yang tersisa tersebut.
Namun, sebenarnya hal ini hanya akan membuat rekreasi kurang memuaskan dan maksimal karena hanya tergantung dari anggaran yang tersisa saja.
Lalu, bagaimana caranya mengatur keuangan yang baik untuk budget hiburan keluarga?
Saat Moms menggunakan uang sisa untuk berekreasi, seringkali menjadi terasa pas-pasan.
Misal Moms dan Dads ingin pergi liburan ke pulau lain dan sewa villa.
Namun, setelah dihitung-hitung dengan menggunakan uang sisa, Moms dan Dads tetap bisa berlibur tanpa sewa villa.
Terpaksa Moms dan Dads menginap di hotel yang jauh lebih murah dengan fasilitas yang lebih sedikit.
Padahal sebenarnya hal ini bisa diantisipasi, lo.
Seringkali dinomorduakan, anggaran untuk rekreasi malah harus direncanakan sejak awal.
Hal ini dikemukakan oleh Indra Hadiwidjaja, seorang konsultan perencanaan keuangan bersertifikasi dalam wawancaranya bersama Nakita.id.
Menurutnya, dana untuk rekreasi justru sebaiknya diatur sejak awal.
"Itu (mengatur perencanaan anggaran untuk rekreasi) malah sangat disarankan," ujar Indra, dikutip dari Facebook Nakita.id.
Indra juga menjelaskan pentingnya merencanakan anggaran untuk rekreasi.
Menurutnya, apabila anggaran untuk rekreasi dirancang sejak awal, tidak akan mengganggu dana atau pengeluaran yang lain.
Apalagi jika Moms dan Dads harus merencanakan pengeluaran untuk yang lainnya seperti investasi atau dana darurat.
Menjalankan rekreasi tidak akan membuat khawatir karena budget atau anggarannya memang sudah direncanakan sejak awal.
Biaya untuk kesenangan atau rekreasi ini memang menjadi hak setiap keluarga.
Memang perlu trik untuk mengatur dan merencanakan pengeluaran setiap bulannya.
Bahkan menurutnya hal ini juga tak menutup kemungkinan bagi pasangan suami istri yang memiliki gaji pada kisaran UMR.
"Sebenarnya tidak ada yang tidak mungkin, semuanya tergantung dari gaya hidup kita," ujar Indra.
Indra juga memberikan tips untuk mengatur biaya rekreasi dari gaji bulanan Moms dan Dads.
Setidaknya, dari gaji bulanan yang didapat bisa disisihkan sebanyak 10 persen untuk biaya kesenangan.
Misalnya, Moms dan Dads dengan gaji bulanan Rp 4 juta per bulan, setidaknya bisa menyisihkan Rp 400 ribu untuk menabung biaya rekreasi.
Perencanaan biaya untuk rekreasi ini tidak perlu dilakukan sebelum menikah.
Namun, setelah menikah melakukan perencanaan biaya rekreasi dan senang-senang ini sangat diperlukan.
Siapkan juga kegiatan apa yang ingin dilakukan saat berekreasi.
Seringkali Moms dan Dads kesusahan dalam menyisihkan uang untuk rekreasi.
Menurut Indra, menyisihkan uang memang harus dilakukan di awal, bukan di akhir.
Seringkali ia menemukan pasangan yang menyisihkan uang untuk kesenangan di akhir.
Hal ini bukan langkah yang tepat untuk dilakukan.
Apalagi jika sudah ada target apa saja yang hendak dilakukan saat berekreasi.
Tak hanya agar anggaran bisa tercapai sesuai target.
Rekreasi akan terasa menjadi lebih berkesan.
Selain menyisihkan uang di akhir, ada satu hal lain yang menurut Indra harus dihindari.
Perilaku impulsive buying atau membeli suatu barang tanpa memikirkan kebutuhannya sebaiknya dihindari jika ingin mulai merencanakan biaya untuk rekreasi.
"Menelusuri online marketplace malam-malam, lalu menemukan barang yang bagus tanpa dipikirkan kebutuhannya, nah, itu yang bermasalah," ujar Indra sambil berkelakar.
Bukan hanya tak sesuai dengan kebutuhan kita saja, lo, Moms.
Perilaku impulsive buying ini akan sangat bermasalah karena berpotensi membuat kita membeli tanpa melihat anggaran kita.
Sebenarnya tidak masalah apabila membeli sesuatu yang di luar dari rencana budget kita.
Asalkan tidak dilakukan dengan impulsif dan jauh dari hitungan anggaran tiap bulannya.
Namun, sebaiknya jika semua pengeluaran, baik yang ada di dalam anggaran maupun tidak bisa dicatat.
Di era serba digital ini, pencatatan pengeluaran semakin dipermudah.
Moms tak harus lagi mencatat di buku pengeluaran.
Sekarang sudah ada banyak aplikasi yang memudahkan Moms dan Dads untuk mencatat pengeluaran.
Moms lebih mudah untuk mengingat dan menghitung apakah secara keseluruhan pengeluaran bulan ini sudah sesuai target atau melebihi target.
Dengan begitu, Moms dimudahkan dalam mengatur rencana pengeluaran bulan depan, termasuk biaya untuk kesenangan tadi.
Biaya untuk kesenangan akan lebih baik jika diatur di awal, Moms.
Sehingga Moms, Dads, dan keluarga bisa berekreasi dan bersenang-senang tanpa harus khawatir kekurangan anggaran.
6 Tips Membujuk Anak Agar Nyaman Menjalani Pemeriksaan dan Perawatan Saat Sakit
Source | : | Nakita.ID |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR