Nakita.id - Banyak sekali mitos vs fakta kehamilan yang dipercaya ibu hamil tapi ternyata belum tentu benar.
Salah satunya seperti yang dialami oleh Nagita Slavina yang sekarang sedang menantikan kelahiran anak keduanya.
Nagita Slavina merasakan perubahan tubuh dan emosi di kehamilan anak keduanya.
Salah satunya yakni menjadi lebih cengeng dan mudah menangis.
Banyak orang berpikirkan kalau ibu hamil berubah cengeng merupakan tanda hamil anak perempuan.
Padahal Nagita Slavina sendiri sudah mengumumkan kalau jenis kelamin anak keduanya adalah laki-laki.
Berkaca dari kehamilan istri Raffi Ahmad, klaim ibu hamil cengeng merupakan tanda hamil anak perempuan terpatahkan.
Melansir Nakita.id dari Healthline, ternyata ini penyebab ibu hamil bisa menjadi lebih sensitif dan emosional.
Untuk Moms yang sedang hamil trimester pertama, penyebabnya lantaran adanya perubahan sekresi hormon.
Ya, kadar estrogen dan progesteron yang tinggi bisa membuat perubahan suasana hati yang kentara.
Baca Juga: Cek Kebenaran Mitos VS Fakta Kehamilan Seputar Larangan Ibu Hamil Mandi Air Panas, Ini Penjelasannya
Karena hal itu, ibu hamil pun menjadi lebih mudah berubah suasana hatinya.
Biasanya kondisi tersebut akan ditandai dengan sikapnya yang mudah tersinggung dan juga sedih.
Namun, ibu hamil yang menangis juga bisa terjadi karena faktor lain.
Mulai dari perasaan bahagia yang ekstrem hingga kecemasan atau ketakutan berlebih pada bayinya.
Sementara itu, pada trimester kedua dan ketiga, seringnya ibu hamil menangis tidak hanya disebabkan oleh perubahan hormon.
Pada usia kehamilan tersebut, faktor stres juga bisa memengaruhi.
Ya, di trimester kedua dan ketiga, ibu hamil biasanya lebih banyak merasa khawatir dan bingung soal kondisi kehamilan.
Apalagi menjelang kelahiran, ada banyak persiapan yang harus dituntaskan.
Maka dari itu, Dads harus lebih bersabar ya menghadapi Moms yang mendadak sering menangis.
Jadi, jangan percaya kalau perubahan emosi ibu hamil jadi lebih cengeng merupakan tanda hamil anak perempuan.
Source | : | Healthline,Nakita.ID |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR