Nakita.id - Literasi keuangan merupakan suatu keterampilan yang harus dimiliki setiap orang untuk mengatur uang yang dimiliki.
Tanpa literasi keuangan yang baik, maka seseorang cenderung akan sembarangan menggunakan uangnya tersebut.
Dengan adanya literasi keuangan maka seseorang menjadi lebih paham tentang bagaimana cara menngolah uang secara pribadi.
Juga bermanfaat membuat Moms lebih memahami perbankan, investasi, dan juga sebagainya.
Literasi keuangan ini sangat penting dimiliki setia orang, terutama perempuan yang sudah menikah dan berumah tangga.
Karena biasanya ketika sudah berumah tangga kebanyakan istri lah yang memegang penuh untuk mengatur keuangan rumah tangga.
Tanpa adanya literasi keuangan, pengaturan keuangan rumah tangga pun menjadi kurang optimal.
Maka dari itu penting sekali bagi para perempuan Indonesia meningkatkan literasi keuangannya.
Sebenarnya ada banyak cara yang bisa Moms lakukan untuk meningkatkan literasi keuangan.
Bisa dengan membaca buku, atau baca informasi dari internet, namun bisa juga belajar dengan pakar seperti financial planner.
Akan tetapi kesadaran para perempuan untuk meningkatkan literasi keuangannya cenderung masih sangat rendah.
Namun meski begitu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) tak mau tinggal diam.
Lenny N. Rosalin, SE, M.Sc., M.Fin, Deputi Bidang Kesetaraan Gender, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, mengatakan Kementerian PPPA sendiri sudah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan literasi keuangan perempuan.
Salah satunya adalah dengan berbagai pelatihan yang bisa diikuti para perempuan.
"Kementerian PPPA sendiri sedang fokus pada program pelatihan Kewirausahaan Berperspektif Gander bagi perempuan rentan. Ini ditunjukan kepada perempuan yang menjadi kepala keluarga, perempuan penyintas kekerasan, dan perempuan penyintas bencana," kata Lenny dalam peliputan khusus bersama Nakita.id, Selasa (27/10/2021).
Dari pelatihan tersebut diharapkan agar perempuan bisa lebih mandiri secara ekonomi nantinya.
"Nah pelatihan kewirausahaan ini tujuannya adalah menumbuhkan minat wirausaha, dampak jangka panjangnya tentu diharapkan para perempuan bisa lebih mandiri secara ekonomi sehingga dapat berkontribusi dalam kesejahteraan hidup keluarganya," tambah Lenny.
Apabila sudah mandiri secara ekonomi, perempuan pun bisa membuat anaknya menjadi sejahtera.
Dimana perempuan bisa melakukan pengasuhan yang baik, memberikan makanan yang bergizi, menyekolahkan anak setinggi-tingginya,
Sehingga tidak ada lagi muncul kasus anak yang dipekerjakan, isu perkawinan anak, kekerasan pada perempuan dan anak, banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dari pelatiha tersebut.
Leny juga mengatakan, dalam melaksanakan pelatihan-pelatihan tersebut Kementerian PPPA juga bekerja sama dengan lembaga masyarakat.
"Pelatihan ini kita juga bekerja sama dengan lembaga masyarakat yang selama ini yang telah mendampingi perempuan yakni Edikat Akar Rumput. Materi pelatihan pun kita berikan kepada para perempuan, selain materi perspektif gender, ada juga materi kewirausahaan, juga diberikan materi tentang literasi dan inklusif keuangan," tutur Leny.
Selain itu Kementerian PPPA juga bekerja sama dengan dunia usaha untuk melakukan pelatihan kepada perempuan di Indonesia.
"Kementerian PPPA juga bermitra dengan dunia usaha, kita melatih juga bagi para perempuan, modul pelatihannya juga macam-macam antara lain, tentang pemasaran dan keuangan disitu dikenalkan yang namanya produk dan pemasarannya dengan branding, fungsi pentingnya membuat laporan keuangan untuk perkembangan usaha, dengan begitu perempuan akan semakin paham dan literasi keuangannya akan semakin membaik," tutup Lenny.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR