Dalam penerapan pola asuh memang sangatlah beragam, ada orangtua yang terlihat sangat cuek dan ada pula Moms dan Dads yang selalu ingin membantu ketika anak berkebutuhan khusus melakukan aktivitasnya.
Padahal, menurut dr. Tri, kedua hal tersebut sebaiknya tak lagi dilakukan dalam menerapkan pola asuh untuk anak berkebutuhan khusus.
"Enggak boleh indulgent atau permisif atau memanjakan, jadi orangtua minim arahan tidak boleh dan tidak jelas aturannya tidak boleh," ujar dr. Tri.
Ia pun mengimbau sebaiknya Moms dan Dads menerapkan pola asuh authoritative yang mana bisa membebaskan anak berkebutuhan khusus untuk melakukan aktivitas yang mereka sukai dengan tetap memberikan batasan-batasannya.
"Yang boleh pola asuhnya authoritative atau demokratis, dimana anak itu bebas tetapi ada batasannya. Otomatis orangtua akan membuat batasan," katanya.
Moms mungkin bisa memberikan batasan seperti dengan membuat waktu makan, waktu bermain, dan waktu tidur, yang harus dijalankan secara konsisten.
Cara seperti ini tak hanya membuat anak berkebutuhan khusus dapat menjalankan kewajibannya, tetapi bisa membuat tumbuh kembangnya lebih sehat dan selalu bahagia.
"Batasan itu sangat penting, jadi jangan takut menetapkan batasan pada anak berkebutuhan khusus, karena batasan itu akan membuat anak berkebutuhan khusus bahagia dan sehat," pungkas dr. Tri.
Hidupkan Ramadanmu dengan Berbagi Paket Hidangan Buka Puasa yang Ditemani Teh Manis Hangat
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR