Nakita.id - Pemerintah kini telah mewajibkan seluruh masyarakat agar sesegera mungkin melakukan vaksin Covid-19.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penularan virus Covid-19.
Dengan vaksin Covid-19, setidaknya setiap orang bisa lebih terlindungi dan tidak mudah terinfeksi virus corona.
Bukan hanya orang dewasa, anak-anak pun harus segera melakukan vaksin Covid-19.
Bahkan, izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 untuk anak-anak pun sudah mulai diterbitkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Namun, yang kerap jadi permasalahan adalah, anak-anak sering kali takut terhadap jarum suntik.
Bahkan, banyak anak yang belum divaksin Covid-19 saja sudah dilanda cemas terlebih dahulu.
Akhirnya, banyak anak yang justru menolak ketika diajak melakukan vaksin Covid-19.
Hal itulah yang membuat banyak orangtua kewalahan ketika membujuk anaknya untuk melakukan vaksin Covid-19.
Berdasarkan wawancara eksklusif yang dilakukan oleh Nakita.id, beberapa ahli menyampaikan bahwa ada tips agar anak usia 6-11 tahun tidak takut untuk vaksin Covid-19.
dr. Lucy Amelia, Sp.A, M.Kes, Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit Hermina Podomoro mengatakan, anak usia 6-11 tahun memang sudah bisa melakukan penolakan.
Meski begitu, ada baiknya para orangtua tetap melakukan pendekatan terhadap anak dengan cara menjelaskan alasan mengapa Si Kecil harus melakukan vaksin Covid-19 tersebut.
"Ini memang tantangan tersendiri, karena mereka kan sudah besar biasanya mereka sudah bisa menolak. Cuma ada baiknya, sedari dini dipersiapkan untuk pendekatan ke anak bahwa supaya kita bisa cepat-cepat masuk sekolah, bermain bersama teman, itu harus divaksin supaya tidak sakit, tidak tertular, dan tidak menularkan virus Covid-19 ke orang lain," jelas dr. Lucy dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Selasa (2/11/2021).
Pemilik akun Instagram @sisieamelia ini juga menyarankan agar Moms memperlihatkan video-video terkait bahaya Covid-19 dan bagaimana cara mencegahnya kepada anak, dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
"Jadi, memang pendekatannya itu lebih ke menjelaskan alasan-alasan tentang mengapa anak harus divaksin, karena di usia SD, anak sudah bisa menerima penjelasan asal diberikan dengan benar. Saya sarankan untuk memberikan seperti video-video yang memperlihatkan bahayanya Covid-19 itu seperti apa, bagaimana pencegahannya, itu lebih mudah diterima dibandingkan dengan bahasa yang sulit," tutur dr. Lucy.
Senada dengan dr. Lucy, dr. Dewi Kartika S, SpA, Dokter Spesialis Anak dari RSIA Citra Ananda juga mengatakan, agar anak tidak takut ketika diajak vaksin Covid-19, maka Moms harus memberi penjelasan terlebih dahulu kepada Si Kecil.
"Pertama, dijelaskan terlebih dahulu, di-sounding terlebih dahulu bahwa anak akan melakukan vaksinasi. Mungkin anak akan bingung vaksinasi itu apa, namun sekarang sudah banyak media yang memberikan animasi-animasi Covid-19 itu seperti apa, itu bisa kita jelaskan ulang kepada anak, jelaskan dengan bahasa inovasi, dan sedikit berkreasi pada anak serta imajinatif," ujar dr. Dewi pada Nakita.id, Rabu (3/11/2021).
Jika sudah diberi penjelasan, maka Moms dan Si Kecil bisa melakukan role play terlebih dahulu.
Baca Juga: Banyak yang Penasaran Bolehkah Minum Kopi Sebelum Vaksin Covid-19? Begini Penjelasannya
"Kedua, lakukan role play sehari sebelum anak melakukan vaksin Covid-19, dengan cara itu bisa membuat anak lebih berani ketika diberikan vaksin," imbuhnya.
Selain itu, Moms, Dads, atau anggota keluarga lain juga bisa menunjukkan foto ketika melakukan vaksin Covid-19 kepada Si Kecil.
Dengan begitu, ia pun akan terdorong dan memiliki keinginan sendiri untuk vaksin.
"Tunjukkan saja bahwa orangtua sudah vaksin, dengan begitu dibangun juga rasa keinginan sendiri agar ia mau melakukan vaksin," pungkasnya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR