Nakita.id - Memiliki anak berkebutuhan khusus mengharuskan para orangtua lebih aktif dalam mendukung tumbuh kembangnya.
Untuk menunjang tumbuh kembangnya menjadi lebih optimal, biasanya anak berkebutuhan khusus melakukan terapi.
Setelah menjalani proses pemeriksaan, biasanya para dokter menyarankan untuk melakukan terapi bagi anak berkebutuhan khusus.
Terapi dilakukan untuk mengurangi gangguan kesehatan yang lebih berisiko untuk anak berkebutuhan khusus.
Macam-macam terapi anak berkebutuhan khusus pun sangat beragam.
Mulai dari terapi fisik, terapi wicara, terapi bermain, terapi sensori integrasi, serta terapi okupasi.
Jenis terapi ini bisa dipilih dengan menyesuaikan kondisi pada setiap anak berkebutuhan khusus.
Terapi sangat dianjurkan agar kelak anak berkebutuhan khusus bisa tumbuh menjadi lebih mandiri dan bisa menjalani beragam aktivitas.
Maka, menurut dr. Tri Gunadi, AMD. OT, S.Psi, pendiri Yamet Child Development Center, sangat penting untuk mendukung keefektifan terapi yang bisa didukung dengan menerapkan 3K oleh setiap keluarga.
"Efektivitas terapi sangat tergantung pada kestabilan mikrosistem. Di dalam efektivitas terapi itu butuhnya keluarga yang 3K yaitu konsisten, kolaborasi, kontinyu," ujar dr. Tri saat diwawancarai secara eksklusif oleh Nakita.id, Senin (1/11/2021).
Terapi pada anak berkebutuhan khusus bisa dikatakan sukses atau berhasil jika Moms dan Dads rutin melakukan terapi setiap hari.
Baca Juga: Bukan Cuma Down Syndrome, Ini Macam-macam Anak Berkebutuhan Khusus yang Harus Dikenal Lebih Dalam
Moms dan Dads bisa memberikan terapi keterampilan seperti bermain, menulis, atau melatih sensorik setiap hari meskipun dalam batasan waktu yang singkat.
"Konsisten, jadi jangan hari ini terapi,terus habis itu seminggu lagi tak dilakukan. Konsisten itu setiap hari rutin meskipun cuma 30 menit-1 jam. Lebih bagus lagi adalah, dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi anak itu melakukan terapi," sambungnya
Yang paling penting dalam melakukan terapi adalah konsistensinya. Jika terlalu sibuk, Moms juga bisa melatih keterampilan anak di rumah sehingga anak merasa lebih nyaman
Usahakan untuk selalu memberikan terapi yang berkualitas seperti Moms dan keluarga lainnya ikut berpartisipasi menemani anak berkebutuhan khusus menjalani terapi.
"Terapi itu tidak harus ke tempat terapi, tetapi menjalankan fungsinya seoptimal mungkin kepada anak. Dari mulai bangun tidur orangtuanya mengucapkan, 'Ayo sayang bangun sayang', tetapi orangtua zaman sekarang semakin anak tidur semakin kayak bebas akhirnya anak bangun siang dan buruk terhadap konsistensi," ungkap dr. Tri.
Konsistensi untuk bisa terus melakukan terapi setiap hari tak datang dengan sendirinya.
Moms mungkin perlu sedikit usaha seperti contoh membuatkan jadwal harian anak agar keefektifannya dapat terasa.
"Orangtua kalau memang mau efektivitas terapinya tercapai dengan baik, itu harus bikin jadwal. Jadwal ini bukan untuk orangtuanya, tetapi buat anaknya. Jadwal dibikin dengan gambar dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi," imbuhnya.
Moms bisa memberikan terapi terbaik kepada anak berkebutuhan khusus dengan mengajak orang terdekat seperti Dads atau keluarga lainnya.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mencukupi Kebutuhan Gizi Anak Berkebutuhan Khusus? Ini Penjelasannya Menurut Ahli
Peran keluarga yang aktif membuat anak berkebutuhan khusus semakin bersemangat untuk melakukan terapi.
Jika anak berkebutuhan khusus rajin melakukan terapi, semakin cepat pula mereka bisa menjalani kegiatan sehari-hari secara lancar.
"Kolaborasi bukan hanya ibunya saja, bukannya hanya tempat terapi saja yang mengerjakan, tetapi kolaborasi semuanya dan continue," pungkas dr. Tri.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR