Nakita.id - Perlakuan diskriminasi memang marak dilakukan kepada anak berkebutuhan khusus (ABK).
Perbuatan ini merupakan cara ketika seseorang memperlakukan tindakan yang kurang adil atau benar-benar tak adil pada anak berkebutuhan khusus.
Biasanya, diskriminasi pada anak berkebutuhan khusus dilakukan secara pribadi ataupun secara kelompok.
Diskriminasi terjadi ketika seseorang memandang adanya kekurangan yang dimiliki sang korban, sehingga timbul perbedaan memperlakukan orang tersebut.
Anak berkebutuhan khusus sering tidak diterima di lingkungan sekitarnya karena alasan keterbatasan fisik yang mereka miliki.
Hal ini semakin diperparah dengan ketidakmampuan masyarakat untuk saling menghormati dengan anak berkebutuhan khusus.
Guna mencegah sikap diskriminasi yang kian mengkhawatirkan bagi anak berkebutuhan khusus akhirnya terbentuklah sebuah komunitas ABK Piramida.
Berdirinya komunitas ABK Piramida bukan tanpa tujuan yang jelas.
Menurut Adrian selaku kepala sekolah Homeschooling Special Needs (HSSN), Komunitas ABK Piramida didirikan agar para remaja khususnya para remaja normal bisa menjadi teman untuk para anak berkebutuhan khusus.
Sehingga nantinya diharapkan agar para remaja normal bisa saling mengasihi satu sama lain kepada anak yang memang dilahirkan dengan adanya ketidaksempurnaan.
"Sasaran komunitas ini adalah remaja pada umumnya yang akan menjadi sahabat yang melindungi para anak berkebutuhan khusus," ujar Adrian saat diwawancara oleh tim Nakita.id, Jumat (5/11/2021).
Sama seperti anak normal lainnya, anak-anak berkebutuhan khusus juga pasti ingin terlibat dalam keseharian orang-orang yang ada di sekitarnya.
Mereka juga tentu ingin diperlakukan dan mendapatkan perhatian yang sama dari orang yang dikasihinya.
Dengan terbentuknya komunitas ABK semoga semakin menyadarkan setiap orang untuk saling menghormati satu sama lain.
Anak berkebutuhan khusus meskipun terdapat kekurangan dari segi fisiknya, bukan berarti ia tak memiliki perasaan.
Anak berkebutuhan khusus sama seperti anak normal lainnya yang juga memiliki emosi, yang dapat merasakan perasaan sedih, haru, senang, dan juga perasaan malu.
Jika diskriminasi dilakukan terus begitu saja tentu saja akan memengaruhi tumbuh kembangnya.
Anak berkebutuhan khusus bukanlah anak yang memiliki penyakit menular, mereka tak sepantasnya mendapatkan perilaku buruk bahkan hingga dikucilkan.
Adrian mengatakan untuk mencegah diskriminasi tercetuslah komunitas ABK Piramida agar sebagian masyarakat bisa paham bagaimana cara memperlakukan anak berkebutuhan khusus dengan baik.
Bahkan komunitas ABK Piramida juga memiliki tujuan untuk mencegah adanya perilaku kurang adil bagi anak berkebutuhan khusus yang kerap dilakukan di lingkungan sekitar baik itu di rumah maupun di sekolah.
"Mencegah diskriminasi dan bullying pada ABK baik di sekolah ataupun di masyarakat," pungkas Adrian.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR