Nakita.id - Operasi sesar atau melahirkan sesar adalah operasi untuk mengeluarkan bayi melalui dinding perut yang dibedah dengan indikasi tertentu.
Misalnya, pada kasus bayi besar, panggul sempit, plasenta previa totalis/plasenta terletak di bawah dan menghalangi jalan lahir, atau adanya gangguan presentasi seperti letak lintang.
BACA JUGA: Tak Sembarangan, ini 5 Pertimbangan Sebelum Dokter Memutuskan Operasi Sesar
Asa tahu saja, sebenarnya proses melahirkan sesar berat sekali.
Buktinya dokter untuk memutuskan persalinan sesar butuh banyak pertimbangan.
Selain itu untuk menjalankan operasi sesar dokter perlu perencanaan alias skenario sistimatis. Karenanya proses pengerjaannya dilakukan secara tim.
Lalu bagaimana proses melahirkan secara sesar?
Ternyata rumit dan banyak proseduralnya, seperti berikut ini:
1. Pembersihan rambut sekitar vagina.
2. Pengolesan cairan disinfektan pada perut.
3. Spinal block atau penyuntikan anestesi di tulang belakang.
4. Ibu direbahkan di meja operasi dan perut ditutup surgical tent.
6. Dokter membuat sayatan dengan pisau bedah di perut bagian bawah.
BACA JUGA: Tanpa Disadari Kesalahan Menggunakan Krim Wajah Ini Sering Dilakukan
7. Perawat menekan perut ibu sedikit agar kepala bayi tersembul dan ditarik oleh dokter hingga seluruh badannya keluar.
8. Pindah ke ruang pemulihan selama 45-60 menit, kemudian dipindahkan kembali ke kamar perawatan.
Bagaimana menurut Moms? Ini baru satu alasan mengapa perempuan yang melahirkan sesar itu wanita hebat.
Alasan lainnya kenapa perempuan yang melahirkan secara sesar itu wanita hebat, tidak lain risiko yang harus dihadapi. Cukup mengerikan, diantaranya;
1. Operasi sesar dapat menyebabkan dinding perut dan rahim yang disayat menjadi iritasi bahkan infeksi.
BACA JUGA: Bukan Karena Lihat Hantu! Ini Alasan Si Kecil Sering Rewel Ketika Menjelang Malam Hari
Infeksi biasanya dapat terjadi di sekitaran sayatan perut, di dalam rahim atau di dekat kandung kemih.
2. Selama proses operasi berlangsung, ada kemungkinan untuk kehilangan darah yang berlebihan, yang kemudian dapat menyebabkan anemia.
Karenanyalah mengapa banyak wanita yang harus mendapatkan transfusi darah setelah operasi sesar.
3. Dapat mengalami cidera kandung kemih dan usus selama operasi berlangsung.
4. Operasi akan memengaruhi usus, termasuk mengganggu gerakan usus setelah operasi selesai.
Ini kemudian akan menimbulkan ketidaknyamanan, kembung, pembesaran perut karena disfungsi usus.
BACA JUGA: Pemilik Kulit Sawo Matang Paling Beruntung, Memiliki Banyak Kelebihan
5. Selama operasi berlangsung, ada kemungkinan terbentuknya jaringan parut di dalam area panggul yang menyebabkan rasa sakit dan penyumbatan.
Ini kemudian dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan selanjutnya.
6. Operasi sesar juga memungkinkan untuk dilakukannya operasi tambahan, meliputi perbaikan kandung kemih atau yang lainnya.
7. Risiko operasi sesar lainnya ditunjukkan oleh penelitian yang menyebutkan, dalam beberapa kasus terdapat reaksi negatif untuk anestesi yang diberikan selama operasi, bahkan dengan obat yang dikonsumsi setelah operasi.
Contohnya adalah; hipotensi, hipotermia, keracunan anestetic, dan reaksi alergi.
BACA JUGA: Siap Tampil kembali Ke Dunia Hiburan, Mey Chan Ganti Nama Menjadi Dita Anggraeni
Dads, jika Moms menjalani ini saat proses melahirkan, bahagiakanlah dia selalu.
Demi buah hatinya dia rela menjalani sederet proses sesar yang panjang dan banyak. Belum lagi dia harus mau menghadapi risikonya yang bisa dialaminya sepanjang hidup.
Source | : | nakita.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR