Nakita.id - Para orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus disarankan mengikuti sebuah komunitas agar tumbuh kembang sang anak menjadi terus terlatih.
Moms bisa bergabung ke dalam komunitas yang terdapat di sekolah ataupun lingkungan sekitar.
Dengan mengikuti komunitas, anak berkebutuhan khusus dapat mengembangkan kebutuhan sosialisasinya dengan orang lain.
Seperti komunitas ABK Piramida yang ada di Bogor, Jawa Barat.
Komunitas ini didirikan khususnya untuk para remaja normal agar bisa menjadi sahabat yang baik, yang dapat melindungi anak berkebutuhan khusus.
Komunitas ABK Piramida juga mengajak para remaja normal untuk membantu para anak berkebutuhan khusus untuk bisa bersosialisasi dengan baik di lingkungan sekitar.
Anak berkebutuhan khusus cenderung memiliki perasaan yang cepat mudah berubah.
Menurut Ardian selaku Kepala Sekolah Home Schooling Special Needs (HSSN), Permasalahan yang sering terjadi pada komunitas ABK Piramida ialah ketika sang anak berkebutuhan khusus merasa enggan untuk melakukan segala macam aktivitas.
"Biasanya ketika anak berkebutuhan khusus mengalami mogok, mereka tidak dapat mengeluarkan dan mengungkapkan ekspresinya," ujar Adrian dalam wawancara ekslusif bersama Nakita.id, Jumat (5/11/2021).
Perubahan sikap anak berkebutuhan khusus tak bisa diprediksi kapan akan muncul.
Maka sudah seharusnya para remaja normal yang ingin bergabung ke dalam komunitas ini perlu dibekali sejumlah pemahaman terlebih dahulu ketika berhadapan dengan anak berkebutuhan khusus.
Mereka nantinya akan mendapatkan pelatihan bagaimana cara memperlakukan dan menumbuhkembangkan anak berkebutuhan khusus.
"Untuk pelatihan, para remaja yang ingin bergabung dibekali dengan pelatihan, materi seputar ABK," sambungnya
Anak berkebutuhan khusus sama seperti anak normal lainnya, mereka memiliki hati dan sikap yang perasa.
Pelatihan yang dilakukan untuk para remaja normal yang ingin bergabung ke dalam komunitas ini diharapkan dapat memahami tindakan apa saja yang seharusnya dilakukan dan mana saja hal yang seharusnya dihindari ketika berhadapan dengan anak berkebutuhan khusus.
"Jadi mereka harus memahami apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak mereka harus lakukan," ujar Adrian.
Bagi sebagian masyarakat yang masih awam, tentu merasa sangat sulit untuk bisa berinteraksi secara lancar dengan anak berkebutuhan khusus.
Komunikasi perlu dilakukan secara dua arah, tetapi komunikasi ini tak selalu dapat berjalan dengan lancar ketika anak memiliki hambatan untuk bisa berinteraksi.
Menurut Adrian, anak berkebutuhan khusus memang membutuhkan waktu untuk bisa bersosialisasi dengan orang sekitar.
Tetapi jika anak berkebutuhan khusus memiliki pribadi yang mudah diatur dan diberi instruksi membuatnya mudah untuk bisa bersosialisasi dengan orang yang ada di sekitarnya.
Komunitas ABK Piramida mengajak para anak remaja normal untuk saling menyayangi dan mengasihi kepada anak berkebutuhan khusus.
Dengan cara ini diharapkan agar kelak anak berkebutuhan khusus sudah tak merasa takut untuk bisa berinteraksi dengan orang lain yang belum mereka kenali.
"Biasanya anak berkebutuhan khusus membutuhkan waktu untuk bisa berinteraksi, tetapi jika anak berkebutuhan khususnya itu mudah diarahkan, dia paham instruksi, dia dapat aware dan bersosialisasi itu biasanya dengan cepat mereka bergabung," pungkas Adrian.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR