Nakita.id – Setiap orangtua pasti ingin sekali tumbuh kembang anaknya menjadi optimal.
Apalagi, jika Si Kecil dalam masa periode emas atau 1000 hari pertama kehidupan, Moms dan Dads harus memberikan yang terbaik baik dari makanan, dan juga stimulasi.
Pasalnya, di 1000 hari pertama kehidupan bukan hanya fisik anak yang akan bertumbuh, tapi otaknya juga akan berkembang dengan sangat pesat.
Mungkin sebagian orangtua tahu, bahwa salah satu cara terbaik untuk mendukung tumbuh kembang anak adalah dengan memberikan Si Kecil dengan makanan bergizi.
Memang dengan makanan bergizi tersebut bisa mendorong pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi sangat baik.
Akan tetapi, para orangtua kini wajib tahu, untuk membuat tumbuh kembang anak berjalan optimal ternyata pemberian makanan bergizi saja tidak cukup.
Karena, baik Moms dan Dads harus sama-sama terjun langsung mengawasi tumbuh kembang anak.
Terkadang kebanyakan orangtua sering kali tidak memiliki waktu untuk memperhatikannya anaknya, terutama para ayah.
Pasalnya, kebanyakan para ayah lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah untuk bekerja, sehingga lupa bahwa perannya dalam mendukung tumbuh kembang anak sangat penting dan dibutuhkan.
Menurut Rahmat Hidayat, Co-Founder Komunitas Ayah ASI Indonesia, ada beberapa peran yang bisa dijalankan para ayah untuk mendukung tumbuh kembang buah hatinya sebagai berikut ini:
1. Sebagai Pelindung
Menurut Rahmat, ayah bisa menjalankan perannya sebagai pelindung anak.
Sehingga, anak paham bahwa dalam situasi sesulit apapun ia tak akan pernah takut, karena ada sosok ayah yang akan melindunginya.
“Ada beberapa peran yang bisa diambil oleh bapak-bapak misalnya, mereka bisa berperan sebagai pelindung. Ayah bisa menjaga anaknya, baik secara emosi, fisik, mental, dan spiritual. Sehingga, anak bisa tahu bahwa dalam situasi apapun ada ayahnya di situ, dalam situasi menakutkan pun ada ayahnya disitu,” ungkap Rahmat dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Sabtu (6/11/2021).
2. Sebagai Pendidik
Sebagian besar ayah mungkin memiliki keterbatasan waktu dan jarang berada di rumah, karena sibuk bekerja.
Sehingga, tidak bisa mengajarkan anak ketika ia bersekolah di rumah.
Meski begitu, ayah sebenarnya tetap bisa mengambil peran sebagai pendidik anak dari sisi sosial.
“Misalnya mengajarkan anak apabila bertemu orangtua itu harus bagaimana, makan harus bagaimana, dan lainnya sebagainya. Dalam konteks pendidik ini, ayah bisa berperan untuk mendisiplinkan, bagaimana bersikap yang baik terhadap orang lain, bagaimana menghargai sesama orang lain,” sambung Rahmat.
3. Sebagai Role Model
Sebagian besar anak akan menjadikan orangtuanya, terutama ayah sebagai role model.
Anak akan melihat bagaimana perlakuan ayah pada Moms dan juga buah hatinya ketika berada di rumah.
“Dia juga bisa jadi role model, anak bisa melihat misalkan, ayah dan mamah itu harus pelukan, harus baik, harus senyum, dan sebagainya. Sehingga, mereka bisa tahu bagaimana cara memperlakukan seorang wanita, atau orang lain,” tutur Ramhat.
4. Sebagai Teman
Dads juga bisa mengambil peran sebagai teman sang buah hati.
Baca Juga: Wajib Moms Simak Kembali, Ini Dia Asupan Gizi untuk Anak Usia Balita agar Nutrisinya Terpenuhi
Ajak saja mereka melakukan hal-hal yang menyenangkan sekali-kali.
Jangan lupa juga untuk ajak anak berkomunikasi, bertukar cerita-cerita yang ringan, dengan begitu anak akan merasa bahwa mereka memiliki teman bicara.
Ketika sudah bisa berperan sebagai teman Si Kecil, Dads bisa mengajak anak melakukan permainan-permainan yang memang bisa meningkatkan tumbuh kembangnya.
“Bapak-bapak yang mungkin memiliki keterbatasan waktu coba sesekali pergi berdua saja bersama anaknya, kalau anaknya dua ya gantian saja. Karena, pada saat itu, anak akan merasa ada temannya, anak merasa ada teman bicara, bermain, yang mungkin itu tidak mereka dapatkan sehari-hari dengan bapaknya,” tutup Rahmat.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR