Namun, sebagian besar Dads mungkin belum terbiasa dalam mengurus anak.
Dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Rahmat Hidayat, Co-Founder Komunitas Ayah ASI Indonesia, mengatakan, hal tersebut bisa terjadi karena kebanyakan anak laki-laki tidak disiapkan menjadi seorang ayah dari kecil.
“Salahnya masyarakat juga ya, karena dari kecil kebanyakan laki-laki tidak disiapkan sebagai seorang ayah. Dari kecil, sebagian besar masyarakat kita hanya dipersiapkan sebagai seorang suami, dari kecil kita selalu dititipkan pesan bahwa, ‘Nanti kalau sudah menikah kamu harus bekerja keras, kamu harus mencari nafkah, kamu harus bekerja dan pulang bawa emas’," ujar Rahmat.
"Dan, dari kecil kita selalu dibagi bahwa urusan laki-laki keluar rumah, sedangkan perempuan itu urusan di dalam rumah. Jadi, hampir sebagian besar bapak-bapak yang baru punya anak akan kebingungan ingin melakukan apa,” imbuhnya.
Selain itu, sebagian besar orang juga tidak memperbolehkan laki-laki terlibat dalam urusan rumah tangga, seperti bersih-bersih rumah, masak, ataupun mengurus anak.
Padahal, ketika laki-laki mau ikut mengurus urusan rumah tangga, tidak ada salahnya juga. Bahkan, itu bisa meringankan beban para istri.
Rahmat juga mengatakan, faktor yang membuat ayah tidak mau ikut mengurus anak disebabkan karena istrinya sendiri.
Istri sering kali tidak percaya ketika sang suami turut serta mengurus anak.
Kebanyakan para Moms sering kali protes apabila dalam mengurus anak para Dads masih melakukan kesalahan.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR