Tabloid-Nakita.com – Menurut dr. Febriansyah Darus, SpOG, keinginan untuk mengetahui jenis kelamin janin atau tidak adalah hak prerogatif dari orangtua, tak ada keharusan atau kewajiban yang berhubungan dengan jenis kelamin janin. “Orangtua boleh saja menyatakan untuk tidak mengetahui jenis kelamin bayi saat dalam kandungan atau sebaliknya,” ujar Staf Departemen Obstetri Ginekologi RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad, Jakarta ini.
Umumnya, sih, kebanyakan orangtua penasaran dengan jenis kelamin janinnya. Hal ini terbukti pada penelitian di beberapa negara, seperti studi di Amerika Serikat. Tahun 2001, tim dokter dari Harvard Medical School di Boston, Massachusetts, menyebarkan 1.340 kuesioner pada mamil dan pasangannya. Hasilnya, 58% dari pasutri tersebut lebih memilih untuk mengetahui jenis kelamin bayi sejak di kandungan. Kemudian, pada 2012, ada pula studi yang meneliti hal serupa, tepatnya di Belanda. Sekitar 69% mamil dan 77% Papa yang menjadi bagian dari penelitian di tahun 2009—2010 menginginkan untuk mengetahui jenis kelamin janin.
Tentu bukan tanpa alasan bila Mama Papa ingin mengetahui jenis kelamin bayi sejak di kandungan. Salah satunya, untuk mempersiapkan nama yang tepat buat si buah hati. Pasalnya, memilih nama tidak segampang memilih baju atau yang lainnya, bahkan untuk beberapa suku, nama anak disesuaikan dengan adat. Selain itu, biasanya juga untuk persiapan menyambut si jabang bayi, seperti pemilihan warna kamar atau perlengkapan bayi lainnya.
Sebetulnya, meski Mama Papa belum mengetahui jenis kelamin janin, tetap bisa, kok, mempersiapkan keperluan bayi sejak masa kehamilan. Caranya? Pilihlah warna netral! Ini yang paling aman. Jadi, sewaktu menyiapkan pakaian, selimut, warna cat kamar bayi, dll., pilihlah warna yang cocok untuk semua jenis kelamin, baik lelaki maupun perempuan. Sementara untuk nama bayi, Mama Papa bisa menyiapkannya untuk kedua jenis kelamin. Memang, sih, akan lebih menyulitkan, tapi tetap menyenangkan, kok!
Bagaimana jika jenis kelamin janin ternyata tak sesuai dengan harapan? Menurut dr. Febriansyah, rasa kecewa seharusnya tak boleh ada pada orangtua. Lo, kok? Baiknya Mama Papa simak saja penjelasannya lengkapnya di rubrik KEHAMILAN TRIMESTER II Tabloid nakita edisi 892 yang terbit Rabu, 4 Mei 2016 (edar sampai Selasa, 10 Mei 2016). Pada artikel tersebut juga dipaparkan cara-cara mengatasi kekecewaan akibat jenis kelamin janin tak sesuai harapan. Selamat membaca!
Isma Anggritaningsih/JE
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
KOMENTAR